Kata Pengamat Soal Pilkada Tangsel, Kekuatan Airin dan Peluang Tiga Pasang Calon yang Bertarung
Pilkad Kota Tangsel akan berlangsung berat. Kekuatan Airin Rachmy Diany pada dua masa kepemimpinan membuat tiga pasangnya harus berjuang keras.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertempuran meraih kursi di Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan berlangsung berat. Kekuatan Airin Rachmy Diany pada dua masa kepemimpinan membuat tiga pasangnya harus berjuang keras.
Formasi tiga kubu yang akan berkompetisi di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 dinilai akan menguntungkan pasangan calon wali kota Benyamin Davnie dan calon wakil wali kota Pilar Saga Ichsan.
Mengapa?
Dua kompetitor lainnya yakni pasangan Siti Nur Azizah Ma'ruf-Ruhamaben yang didukung Partai Demokrat dan PKS serta calon pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati yang diusung Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP) dinilai bukan penantang yang terlalu kuat.
Dua pasangan ini disebut tak akan punya waktu banyak untuk merebut simpati warga Tangsel, mengingat sisa waktu beberapa bulan ke depan tidak panjang.
"Penantangnya Benyamin-Pilar ini masih lemah, baru dibentuk belum lama dan elektabilitasnya masih jauh di bawah. Silakan cek berbagai survei kekinian. Butuh berjuang amat keras bagi para penantang itu untuk melawan Benyamin yang sudah turun ke bawah dan berjibaku dengan masyarakat di akar rumput selama hampir 10 tahun belakangan. Jadi meremehkan pasangan Benyamin-Pilar itu adalah analisis semberono," kata Direktur Konsepindo Research and Consulting Veri Muhlis Arifuzzaman kepada wartawan, Sabtu (25/7/2020).
Veri mengatakan, pasangan Muhamad-Saraswati tidak memiliki bekal elektoral yang cukup kuat karena walaupun posisi Muhamad sekarang adalah Sekretaris Kota Tangsel namun perannya lebih banyak ke dalam.
Urusan yang berhubungan langsung dengan masyarakat lebih banyak ditangani langsung oleh Walikota Airin Rachmi Diany atau Wakil Wakilota Benyamin Davnie.
Sementara pasangan Azizah Mar'uf-Ruhamaben butuh waktu lebih panjang untuk bisa dikenal dan disukai.
Menurut Veri, mengandalkan diri sebagai anak wapres tidak akan berbuah suara, apalagi Azizah baru terlihat turun di Tangsel belum lama.
"Sementara Ruhama sendiri butuh kerja amat sangat keras untuk dikenal publik, hal mana secara historis bisa dicek yang bersangkutan beberapa kali tidak berhasil duduk di kursi legislatif. Jadi Tangsel ini medan pertempuran yang berat, karenanya membutuhkan mental petarung yang kuat," ujarnya.
Di sinilah, Veri kemudian berbicara soal kekuatan Airin Rachmy Diani, Wali Kota yang dua periode memimpin Tangsel.
Diakui Veri, kekuatan Benyamin memang tidak seperti Airin.
Namun dukungan Airin secara pribadi kepada Benyamin memiliki dampak elektoral.
Menurutnya, seandainya Airin bisa ikut pilkada lagi, kemungkinan Benyamin masih akan dipilihnya menjadi pendamping.
Oleh karena tidak terlalu kuat itulah maka ketika pertarungan tidak head to head, tidak dua pasangan, maka Benyamin-Pilar menjadi diuntungkan.
Ceruk ideologis historis dan pragmatis yang dimiliki pasangan ini cukup solid.
"Jadi jikapun kekuatan Benyamin tidak bisa melebihi angka lima puluh persen namun karena yang kontes ada tiga pasang, modal itu sudah lebih dari cukup mengantarkannya pada kemenangan," ucapnya.
"Hal ini bisa berubah jika Benyamin-Pilar diam saja alias rebahan dan menunggu nasib. Tapi setahu saya, tradisi temu warga, temu tokoh dan blusukan ini sudah mendarah daging di kubu Airin, mereka biasa bertemu orang dan keliling dari pagi sampai malam dan terus dilakukan tiap hari. Jadi begitu ya, tidak mudah mengalahkan Benyamin-Pilar," pungkasnya.