Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biaya Perawatan 15 Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon Capai Rp 6,5 Triliun Per Tahun

Austria hendak menjual 15 unit pesawat tempur tersebut di antaranya karena tingginya biaya perawatan tersebut

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Biaya Perawatan 15 Pesawat Tempur Eurofighter Typhoon Capai Rp 6,5 Triliun Per Tahun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Geridnra (tengah) membacakan surat rekomendasi pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Muhammad (kanan) dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri) di kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Senin (20/7/2020). Partai Gerindra bersama PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan pada pilkada serentak 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin mengungkapkan sejumlah kerugian yang akan dialami Pemerintah Indonesia jika pemerintah Indonesia jadi membeli 15 jet tempur Eurofighter Typhoon bekas pakai dari Pemerintah Austria.

Hasanuddin mengungkapkan di antaranya adalah tingginya biaya perawatan 15 pesawat tempur tersebut yang menurut informasi yang didapatnya mencapai Rp 6,5 triliun per tahun.

Ia juga mengungkapkan, Austria hendak menjual 15 unit pesawat tempur tersebut di antaranya karena tingginya biaya perawatan tersebut.

Menurut Hasanuddin masa pakai 15 unit pesawat tempur yang dikabarkan hendak dibeli pemerintah tersebut saat ini tersisa 13 tahun dari total 30 tahun.

"Mereka hitung kurang lebih untuk sisa 13 tahun masa pakai itu memerlukan biaya sekitar 5 miliar Euro atau kurang lebih Rp 85 triliun untuk masa pemakaian selama 13 tahun. Atau kira-kira Rp 6,5 triliun per tahun," kata Hasanuddin dalam diskusi daring yang digelar Imparsial dan ICW pada Senin (27/7/2020).

Oleh karena itu menurut Hasanuddin, jika pemerintah Indonesia membeli 15 unit pesawat tersebut maka setiap tahun pemerintah harus mengeluarkan uang Rp 6,5 triliun.

Baca: Pramugari Beberkan 7 Kelakuan Menjengkelkan Penumpang di Pesawat

Berita Rekomendasi

Bahkan menurutnya hal tersebut belum termasuk biaya lainnya.

Ia menilai pemerinrah Indonesia tidak akan sanggup mengeluarkan biaya perawatan yang sedemikian besar.
"Artinya apa, kalau kita beli berarti TNI AU, atau TNI, atau negara harus membiayai lima belas unit typhoon tiap tahun sebanyak Rp 6,5 T selama masa pakainya, sisa adalan 13 tahun. Ini kan hanya memindahkan masalah saja. Dilihat besarannya saya kira kita tidak mungkin mampu untuk memelihara ini. Seberapa besar anggaran yang kita miliki hanya untuk lima belas unit saja, belum pelatihan belum kebutuhan lain. Itu yang harus dapat perhatian kita semua terutama manitance sesudah kita beli," kata Hasanuddin.

Diberitakan sebelumnya Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dikabarkan akan membeli 15 Jet Tempur Eurofughter Typhoon dari Austria. 

Kabar tersebut beredar setelah surat dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner dikabarkan beredar di media sosial. 

Baca: Penumpang Dikeluarkan dari Pesawat Akibat Menolak Pakai Masker, Videonya Viral di TikTok

Dikutip dari diepresse.com via defenseworld.net Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner disebut telah menerima surat bertanggal 10 Juli 2020 dari Prabowo yang berminat mengakuisisi 15 Eurofighter.

"Untuk mencapai target saya dalam memodernisasi Angkatan Udara Indonesia, saya mengusulkan untuk mengadakan perundingan resmi dengan Anda, Yang Mulia, untuk membeli semua 15 Eurofighter Typhoon dari Austria untuk Angkatan Udara Republik Indonesia," kata Prabowo dikutip dari defenseworld.net pada Selasa (21/7/2020).

Meski begitu hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Indonesia atau Austria terkati hal tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas