Presiden Jokowi: Saya Ingin di Setiap Posko Kelihatan Sibuknya, Aura Krisisnya Ada
Jangan sampai menurut presiden aura krisis penanganan pandemi Covid-19 hilang atau memudar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya termasuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk terlihat sibuk dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
Jangan sampai menurut presiden aura krisis penanganan pandemi Covid-19 hilang atau memudar.
"Saya ingin di setiap posko yang ada baik di BNPB di pusat, di daerah, di komite, kelihatan sangat sibuk ke sana ke sini, ke sana ke sini gitu loh aura krisisnya ada," kata Presiden dalam Rapat Terbatas Pengarahan pada Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar secara virtual, Senin, (27/7/2020).
Alasannya, kata Presiden, pandemi Covid-19 belum berakhir.
Baca: Sampai Kemarin 1.559 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet Kemayoran
Bahkan secara global kasus positif Covid-19 terus meningkat hingga 15,8 juta kasus dengan angka kematian 640 ribu jiwa.
Kasus posisit di sejumlah negara telah melampaui angka 1 juta, seperti di Amerika Serikat yang mencapai 4,2 juta kasus, di Brazil 2,3 juta kasus, dan di India 1,4 juta kasus.
"Tidak boleh mengendur sedikit pun, aura krisis kesehatan ini harus terus digaungkan sampai nanti vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif," kata Presiden.
Presiden meminta semua lembaga yang bekerja dalam penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional agar membuat terobosan kerja.
Melakukan akselarasi sehingga penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan cepat dan efektif.
"Kalau masalahnya di regulasi dan administrasi segera dilihat betul, kalau memang di regulasi, revisi regulasi itu agar segera ada percepatan, lakukan shortcut, lakukan perbaikan, jangan sampai ada ego sektoral, ego daerah, saya kira ini penting sekali ini segera diselesaikan sehingga aura untuk menangani krisis ini betul-betul ada betul," pungkasnya.