Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nadiem: Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Bakal Gunakan Dana Sendiri Dalam POP

Kemendikbud bakal mengalihkan dana untuk organisasi lain yang membutuhkan dalam Program Organisasi Penggerak.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
zoom-in Nadiem: Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Bakal Gunakan Dana Sendiri Dalam POP
Tangkapan Layar (Kompas TV), Rabu, (23/10/2019)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan Tanoto foundation dan Putera Sampoerna Foundation tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembiayaan Program Organisasi Penggerak (POP).

Nadiem mengatakan Kemendikbud telah menyepakati hal itu dengan kedua yayasan tersebut.

"Kemendikbud telah menyepakati dengan Tanoto foundation dan Putera Sampoerna foundation bahwa partisipasi mereka dalam program Kemendikbud tidak akan menggunakan dana dari APBN sepeser pun," kata Nadiem melalui video yang dirilis oleh Kemendikbud, Selasa (28/7/2020).

Baca: Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation Tak Pakai APBN di Program Organisasi Penggerak

Baca: Muhammadiyah Tegaskan Tidak Ikut Evaluasi Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

"Mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah," tambah Nadiem.

Mantan CEO Gojek ini berharap keputusan ini dapat menjawab polemik di masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan dalam Program Organisasi Penggerak.

Kemendikbud bakal mengalihkan dana untuk organisasi lain yang membutuhkan dalam Program Organisasi Penggerak.

Berita Rekomendasi

"Harapan kami akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan," ucap Nadiem.

Sebelumnya, Nadiem mengatakan akan melakukan evaluasi lanjutan terhadap Program Organisasi Penggerak.

Evaluasi ini dilakukan setelah beberapa organisasi masyarakat menyatakan mundur karena menilai banyak kejanggalan dalam program ini.

"Kemendikbud telah memutuskan untuk melakukan proses evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan program organisasi penggerak," ujar Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat (24/7/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas