Pegadaian Kenalkan Budaya AKHLAK: Wujudkan Spirit BUMN Untuk Indonesia
Seluruh insan Pegadaian yakni menjunjung tinggi nilai-nllai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK).
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pegadaian pada Senin (3/8/2020) resmi mulai internalisasi budaya AKHLAK kepada seluruh Insan Pegadaian yakni menjunjung tinggi nilai-nllai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK), sebagai standar nilai perilaku yang jadi pedoman budaya kerja dalam mewujudkan spirit BUMN Untuk Indonesia.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyatakan bahwa Pegadaian merupakan salah satu BUMN yang proaktif dan berkomitmen menerapkan nilai AKHLAK.
Nilai-nilai tersebut yang digagas oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan telah ditetapkan sebagai pedoman budaya kerja seluruh BUMN dibawah naungan Kementerian BUMN sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE-7/MBU/07/2020 tanggal 1 Juli 2020.
Baca: Senin Pagi, Harga Emas Antam di Pegadaian Rp 1.043.000 Per Gram
“Akhlak adalah pedoman dalam berbudaya kerja yang dibangun oleh Kementerian BUMN dalam rangka mensejahterakan masyarakat dengan tujuan umum untuk kepentingan bangsa dan negara, serta mempunyai tujuan khusus untuk kepentingan perusahaan itu sendiri,” kata Kuswiyoto, pada acara “Launching INSAN PEGADAIAN ber-AKHLAK” di Kantor Pusat PT Pegadaian dihadapan pejabat dan seluruh karyawan Pegadaian melalui webinar, Senin (3/8/2020).
Kuswiyoto menambahkan, Pegadaian memiliki modal utama yaitu kepercayaan dari nasabah dan masyarakat, dengan implementasi core values AKHLAK, diharapkan Pegadaian dan sumber daya manusianya dapat terus bertahan dan maju ditengah disrupsi teknologi yang sedang terjadi.
Pada kesempatan yang sama, Alex Denni, Deputi bidang SDM, Teknologi & Informasi Kementerian BUMN mengatakan bahwa saat ini kita sedang berada di era yang disruptif. Dunia sedang mencari keseimbangan baru melalui teknologi. Banyak perusahaan-perusahaan besar global yang bertahan karena sistem budaya kerja yang adaptif pada disrupsi.
“Untuk menghadapi perubahan yang cepat dan disruptif, tidak ada cara lain uang harus ditempuh oleh BUMN selain menjalankan transformasi. Transformasi yang terpenting adalah orang-orang di dalam perusahaan, yang meliputi cara berfikir, cara bekerja dan cara berbicaranya,” tambah Alex.
Baca: Pegadaian Realisasikan Pendanaan Rp 80,4 Triliun
Kegiatan peuncuran dan internalisasi budaya AKHLAK semakin lengkap dengan penampilan Direktur ESQ, Ary Ginanjar sebagai narasumber.
Ary Ginanjar mengatakan bahwa dalam sebuah organisasi harus memiliki tujuan dan nilai. Tujuan diibaratkan sebagai alat kompas, sedangkan nilai diibaratkan sebagai jangkar. Maka, tanpa tujuan dan nilai organisasi akan terombang-ambing saat ombak dan badai besar terjadi.