Indonesia di Ambang Resesi, Politikus PKS Desak Pemerintah All Out Bangkitkan UMKM
Data tersebut menandakan Indonesia berada diambang resesi, jika pada kuartal III nanti pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali minus.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Namun sayangnya, dana besar stimulus alih-alih mampu mengerem laju penurunan, yang terjadi malah daya beli pada quartal II kembali anjlok sebesar 25 persen dibanding kuartal I.
BPS juga merilis, tingkat konsumsi rumah tangga minus 5,51 persen, konsumsi pemerintah minus 6,9 persen, dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) minus 7,76 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan industri transportasi dan sektor akomodasi dan industri makanan dan minuman tercatat kontraksi (minus) 29,22 persen dan minus 22 persen.
"Pemerintah memiliki anggaran besar untuk berbagai program dan kebijakan, seperti Kartu Prakerja, Bansos, Insentif usaha lewat berbagai pajak yang ditanggung pemerintah, penempatan dana di bank, penjaminan kredit modal kerja ke UMKM, keringanan rekening listrik bagi pelanggan industri dan sosial. Sayangnya pemerintah seperti gagap menghadapi situasi pandemi ini," kata Amin.
Ia pun heran mengapa program bansos gagal mengangkat daya beli masyarakat bawah.
Sementara itu, kelompok menengah atas pun cenderung menahan diri untuk membelanjakan uangnya karena rendahnya kepercayaan masyarakat pada kemampuan pemerintah menangani persoalan ekonomi.
"Sikap presiden yang marah-marah atas kinerja para menterinya, justru malah menebar pesimisme ditengah masyarakat. Masyarakat ragu apakah pemerintah mampu menangani persoalan ekonomi," kata Amin.