LP Maarif PBNU Bantah Pernyataan Yahya Staquf Soal NU Gabung lagi dengan POP Kemendikbud
Menurut Arifin pernyataan Yahya tersebut tidak mewakili sikap dari LP Maarif NU PBNU terhadap kegiatan POP Kemendikbud
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PBNU, Arifin Junaidi membantah pernyataan Katib Aam PBNU KH Yahya Staquf yang menyatakan NU tetap bergabung dengan Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud.
Arifin menegaskan pihaknya saat ini tidak akan bergabung dengan POP Kemendikbud.
Baca: LP Maarif NU-PBNU Pilih Mundur, Jika Program Organisasi Penggerak Kemendikbud Tetap Digelar
"Sampai saat ini LP Ma'arif NU tetap pada pendiriannya untuk tidak gabung ke POP sampai ada revisi komperehensif atas konsep POP Kemendikbud," kata Arifin kepada Tribunnews.com, Kamis (6/8/2020).
Menurut Arifin pernyataan Yahya tersebut tidak mewakili sikap dari LP Maarif NU PBNU terhadap kegiatan POP Kemendikbud.
Dirinya mengaku tidak tahu perihal pernyataan Yahya yang menyatakan NU akan tetap bergabung dengan program tersebut.
"Berkaitan dengan pemberitaan berbagai media tentang pernyataan Katib Aam PBNU KH Yahya Staquf bahwa NU tetap berada di POP, Ketua LP Ma'arif NU, Z. Arifin menyatakan tidak tahu menahu hal itu," ujar Arifin.
Arifin menjelaskan, secara struktural LP Ma'arif NU adalah lembaga di lingkungan NU yang berada di bawah koordinasi langsung Pengurus Tanfidziyah NU.
Pihaknya hanya mematuhi perintah Ketua Umum Tanfidziyah PBNU yang saat ini dijabat oleh KH Said Aqil Siradj.
"Karenanya LP Ma'arif NU akan ikuti dan patuhi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU," ucap Arifin.
Sebelumnya, LP Ma'arif NU menyatakan tiga sikap yang terkait dengan pelaksanaan POP Kemendikbud.
Berikut pernyataan sikap LP Maarif NU PBNU:
1. LP Ma'arif NU PBNU meminta kepada Kemendikbud untuk mematangkan konsep POP dan menunda pelaksanaannya tahun depan. LP Ma'arif NU PBNU mempertimbangkan untuk bergabung dalam POP tahun depan setelah mempelajari dan mencermati revisi konsep POP.
Baca: Nadiem Makrim Dilaporkan ke Komnas HAM, Ini Respons Kemendikbud
2. Apabila Kemendikbud memaksakan POP dilaksanakan tahun ini maka LP Ma'arif NU PBNU menyatakan tidak gabung dalam POP.
3. Tahun ini LP Ma'arif NU PBNU tetap melaksanakan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru serta inovasi pendidikan secara mandiri. Karena dilaksanakan secara mandiri maka LP Ma'arif NU PBNU minta kepada Kemendikbud untuk tidak mencatumkan LP Ma'arif NU PBNU dalam daftar penerima POP tahun ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.