Ibas Dikritik karena Sebut 10 Tahun Era SBY Ekonomi Meroket, Wasekjen Demokrat Membela, Ini Katanya
Wasekjen DPP Partai Demokrat Irwan angkat bicara pernyataan sejumlah menteri Kabinet Jokowi serta politisi pendukung pemerintah yang menyindir ibas.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan angkat bicara pernyataan sejumlah menteri Kabinet Jokowi serta politisi pendukung pemerintah yang menyindir Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Bahkan, kata Irwan, pernyataan itu juga memperlihatkan yang bersangkutan kurang menerapkan budaya literasi dan tabayyun terhadap suatu informasi.
"Justru yang terkesan kurang budaya literasi dan tabayyun sehingga pernyataannya menjadi liar dan menggelitik akal sehat. Karena pidato Mas Ibas tidak ada menyerang siapapun apalagi secara personal, harusnya mereka bisa baca konteks pidato secara utuh," kata Irwan dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (9/8/2020)
Irwan mengingatkan, seharusnya dalam menanggapi suatu informasi, tidak hanya direspon secara agresif dan bersikap asal pimpinan senang saja, tanpa mencermati konteksnya secara utuh.
"Menurut saya adalah respon terburu-buru tanpa budaya literasi yang kuat terhadap rekam sejarah perekonomian Indonesia, dan juga sebuah sikap yang asal pimpinan (bapak) senang (ABS) saja tanpa bisa melihat secara jujur konteks dari yang disampaikan Mas Ibas," ujar legislator asal Kalimantan Timur itu.
Baca: Ibas: Demokrat Harus Ada di Hati dan Pikiran Rakyat
Baca: Separuh dari 18 Lembaga yang Dibubarkan Jokowi Dibentuk di Era SBY
Oleh karena itu, Irwan menyebut sebagai anak bangsa tidak patriot kalau mencoba meninggalkan sejarah, apalagi mencoba menyalahkan sejarah yang ada.
"Apa yang disampaikan Mas Ibas adalah fakta sejarah bahwa bersama bapak SBY selama 10 tahun ekonomi Indonesia saat itu meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga," ucapnya.
"Jadi kalaupun ekonomi hari ini minus 5,32 persen itu pun bagian dari fakta sejarah perekonomian Indonesia nantinya ke depan. Semoga saja pemerintah bisa menyelamatkannya agar rakyat dan negara bisa bangkit," sambung Anggota Komisi V DPR itu.
Sebelumnya, Kamis (6/8), Fraksi Demokrat yang dipimpin Ibas menggelar silaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Komplek Parlemen, Jakarta.
Baca: Ibas: Belum Ada Tanda-tanda Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Segera Berakhir
Baca: SBY Negatif Corona, Bagaimana AHY, Ibas, dan Pengurus Demokrat Lainnya?
Dalam acara tersebut, Ibas selaku tuan rumah menyampaikan pidato politik di hadapan peserta yang hadir.
Banyak poin yang disampaikan Ibas. Pertama, dia menyinggung soal tantangan berat yang dihadapi Indonesia saat ini.
Mulai dari pandemi Covid-19, ekonomi, pembangunan, kesejahteraan, penegakan hukum, demokrasi, dan hak-hak sipil.
Ditambah lagi, pembahasan regulasi yang belum rampung seperti RUU HIP atau yang sekarang diubah menjadi BPIP dan RUU Cipta Kerja, isu-isu RUU Pemilu serta RUU Pilkada. Kata Ibas, isu-isu itu menarik untuk dicermati ke depan.