Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibas Dikritik karena Sebut 10 Tahun Era SBY Ekonomi Meroket, Wasekjen Demokrat Membela, Ini Katanya

Wasekjen DPP Partai Demokrat Irwan angkat bicara pernyataan sejumlah menteri Kabinet Jokowi serta politisi pendukung pemerintah yang menyindir ibas.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ibas Dikritik karena Sebut 10 Tahun Era SBY Ekonomi Meroket, Wasekjen Demokrat Membela, Ini Katanya
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Ketua Fraksi Partai Demokrat Eddy Baskoro Yudhoyono atau Ibas saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019). 

"Rakyat perlu kepastian, kepercayaan dan keyakinan. Rakyat perlu bukti, bukan janji," kata Ibas.

Soal tantangan, lanjut Ibas, Indonesia sudah pernah melewatinya. Saat era Presiden SBY, ekonomi Indonesia meroket.

"APBN meningkat, utang dan defisit terjaga, pendapatan rakyat naik dan lain-lain yang too few too mention, termasuk tentang persentase kemiskinan dan pengangguran yang menurun," ujar Ibas.

Meskipun kini berada di luar pemerintahan, lanjut Ibas, Demokrat tetap hadir memberikan koreksi, kritik dan solusi. "Supaya negara tidak jatuh ke jurang," imbuhnya.

Kendati demikian, ia mengatakan Demokrat saat ini tidak dalam posisi menyalahkan pihak manapun.

Ia juga sepakat, di masa krisis ini seluruh pihak harus bergotong royong dan bersinergi.

Namun, Ibas berharap Demokrat tetap cerdas dan tepat dalam berpikir.

Berita Rekomendasi

"Ketika benar kita katakan benar, ketika tidak kita katakan tidak. Biar ruang demokrasi ini tetap terjaga, jadikanlah Partai Demokrat tetap hadir agar demokrasi kita lebih berwarna dan terjaga," tandasnya.

Pernyataan Ibas Ditanggapi Politikus PDIP
Menanggapi pernyataan Ibas, politikus PDIP Muchamad Nabil Haroen menyebut perbandingan era SBY dan saat ini jelas tidak sesuai, karena kondisinya jauh berbeda.

"Publik bisa menilai dan merasakan sendiri secara jernih. Tapi, tentu saja tidak bisa dibandingkan apple to apple, karena kondisinya sangat beda," ujar Nabil, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (8/8/2020).

Apalagi, menurutnya saat ini seluruh dunia merasakan kesulitan. Nabil mengatakan rata-rata ekonomi dunia turun drastis, lintas negara bahkan di beberapa negara maju.

"Resesi ekonomi mengancam beberapa negara modern," imbuhnya.

Oleh karenanya, anggota Komisi IX DPR RI tersebut menilai kepemimpinan di tengah pandemi Covid-19 benar-benar diuji.

Namun, perbandingan yang disampaikan Ibas dinilai Nabil kurang tepat. Karena tiap presiden memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Jadi, memang tiap Presiden punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi saat ini kepemimpinan Presiden Jokowi masih kuat untuk membawa Indonesia bangkit di tengah pandemi dan bersiap menuju era new normal. Tentu saja, dengan dukungan rakyat Indonesia sepenuhnya," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas