Kepastian Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024 akan Diputuskan Paling Lama 1,5 Tahun Sebelum Pilpres
Kepastian Ketum Gerindra Prabowo Subianto maju Pilpers 2024 akan diputuskan paling lama 1,5 tahun sebelum pilpers.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seluruh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, meminta Ketua Umum Prabowo Subianto maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpers) 2024.
Namun, Sekretariat Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, usulan tersebut saat ini belum bisa dipastikan.
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, Sabtu (8/8/2020) kemarin, Prabowo menyebut, keputusan mengenai hal itu akan diumumkan paling lama 1,5 tahun sebelum pilpers.
"Pak Prabowo tadi di hadapan KLB mengatakan bahwa tentang hal tersebut akan diputuskan 1 tahun atau 1,5 tahun sebelum pilpers," kata Ahmad Muzani dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Minggu (9/8/2020).
Baca: Pengamat: Jika Prabowo Maju Pilpres 2024 Bakal Banyak Ganjalan
Muzani menambahkan, sementara ini Prabowo akan fokus pada penataan kelembagaan partai.
Selain itu, Menteri Pertahanan tersebut juga ingin berkonsentrasi terhadap tugasnya di kabinet dan pekerjaan-pekerjaan politik lainnya.
Untuk diketahui, melalui KLB Partai Gerindra, Prabowo kembali ditetapkan menjadi ketua umum periode 2020-2025.
Muzani mengatakan, Prabowo menjadi menjadi formatur tunggal untuk menyusun struktur kepengurusan dan menyempurnakan AD/ART partai.
Prabowo memiliki waktu 30 hari untuk menyusun struktur kepengurusan Partai Gerindra yang baru.
Kata Pengamat Soal Usulan Prabowo Maju dalam Pilpers 2024
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati angkat bicara mengenai usulan majunya Prabowo dalam Pilpers 2024.
Menurut Wasisto, peluang Prabowo untuk terpilih menjadi presiden masih ada.
Baca: Pengamat: Jika Prabowo Maju Pilpres 2024 Bakal Banyak Ganjalan
Namun, jalan untuk mencapai kemenangan dalam pilpers periode mendatang cukup berat.
Hal itu terjadi karena elektabilitas Prabowo telah memudar karena tak lagi memiliki koalisi dari organisasi masayarakat (ormas) muslim.
"Peluang itu masih ada, namun kalau melihat peta politik ke depan, sepertinya elektabilitas Prabowo tidak sekuat sebelumnya, mengingat Gerindra kini ditinggalkan koalisi pemilih umat muslim," ujar Wasisto kepada Tribunnews.com, Minggu (9/8/2020).
Wasisto menilai, kepala daerah yang berprestasi justru memiliki peluang besar menjadi pemimpin Indonesia.
Menurutnya, masyarakat sekarang cenderung menyukai karakter politisi yang merangkak dari bawah dan bukan Jakarta sentris.
"Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (berpeluang jadi pemimpin RI)," ucapnya.
Baca: Perjalanan Prabowo Kembali Terpilih Sebagai Ketum Gerindra: Calon Tunggal yang Didukung 34 Provinsi
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Seno Tri Sulistiyono)