Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rencana Pemerintah Melebur BUMN Penerbangan dan Pariwisata Dinilai Hanya demi Besarkan Aset

Presiden Joko Widodo berencana menggabungkan BUMN Penerbangan dengan BUMN Pariwisata.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rencana Pemerintah Melebur BUMN Penerbangan dan Pariwisata Dinilai Hanya demi Besarkan Aset
Instagram/garuda.indonesia
Pesawat Garuda Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana menggabungkan BUMN Penerbangan dengan BUMN Pariwisata.

Presiden meyakini langkah tersebut bisa menjadi solusi mengatasi pertumbuhan negatif kedua sektor tersebut akibat pandemi Covid-19.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak minta pemerintah belajar dari praktik holding yang selama ini sudah berjalan.

Ia menyontohkan holding BUMN Perkebunan, Semen, Energi, Pupuk, Kehutanan dan Farmasi yang sampai saat ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi perbaikan kinerja.

“Yang terjadinya hanya asetnya saja makin besar, namun dari sisi kinerja belum mengalami perbaikan sesuai harapan," kata Amin kepada wartawan, Minggu (9/8/2020).

Amin mengkhawatirkan usulan merger BUMN penerbangan dan pariwisata sebagai siasat untuk menggelembungkan aset BUMN holding agar nantinya bisa melakukan pinjaman dalam jumlah besar baik dari dalam maupun luar negeri.

Berita Rekomendasi

Kekhawatiran ini mengingat BUMN penerbangan sedang mengalami kesulitan finansial. Selain itu PT Angkasa Pura I dan II yang juga akan menjadi bagian dari holding sedang membutuhkan dana besar untuk menangani proyek-proyek yang akan dikerjakan.

Di sisi lain, Amin mengapresiasi upaya pembenahan pengelolaan sektor pariwisata nasional yang kini menjadi andalan dalam mendulang devisa nasional.

Namun, pemerintah perlu tetap memperhatikan induk usaha yang sehat dan kuat kalaupun upaya pembentukan holding kemudian menjadi pilihan.

"Usaha menyehatkan BUMN penting dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi BUMN khususnya, dan perekonomian nasional umumnya," ujarnya.

Sementara itu, persoalan menurunnya kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara harus dilihat akar persoalannya.

Di masa pandemi ini, faktor kekhawatiran wisman terhadap penularan wabah Covid-19 di Indonesia merupakan alasan utama tidak berwisata.

Indikatornya bisa dilihat dari perbedaan jumlah kunjungan wisman sebelum dan sesudah merebaknya pandemi Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas