Anggota Paskibra Tes Swab Tujuh Kali Gunakan Masker Saat Kibarkan Bendera
Sebanyak delapan anggota Paskibraka bersama TNI-Polri menggelar latihan gabungan di Lapangan PP PON, Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) yang akan bertugas di Istana Negara pada 17 Agustus 2020 mendatang tidak diperkenankan berinteraksi langsung dengan orang luar selama masa Pendidikan Kilat (Diklat).
Sebelum tugas mengibarkan bendera merah putih selesai diemban, anggota Paskibraka hanya berinteraksi langsung dengan para pembina dan teman satu tim.
Sebanyak delapan anggota Paskibraka bersama TNI-Polri menggelar latihan gabungan di Lapangan PP PON, Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Latihan dimulai dengan pengibaran bendera merah putih pada pukul 08:00 WIB, dan
diakhiri dengan penurunan bendera pada pukul 09:00 WIB.
Hal yang memantik perhatian dari latihan pagi yang berlangsung selama 1 jam yakni penerapan protokol kesehatan ketat.
Tak sembarang orang bisa melintas lokasi latihan. Hanya mereka yang memiliki hasil Rapid Test dan Swab Test Covid-19 saja.
Baca: Sebelum Bertugas di Istana Negara, Anggota Paskibra Jalani 7 Kali Swab Test
Namun orang-orang yang memiliki hasil Rapid Test dan Swab Test, meski bisa melintas di lokasi latihan, tetap tidak diperkenankan berinteraksi langsung dengan anggota Paskibraka.
Ada sejumlah prosedur tetap (protap) yang mereka lakukan dalam memastikan diri steril dari Covid-19.
Salah satunya tidak berinteraksi langsung dengan orang asing. "Pelaksanaannya dengan komitmen untuk tetap mempertimbangkan dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ucap Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh, Lapangan PP PON Cibubur, Selasa (11/8/2020).
Baca: 6 Kejadian Unik saat Upacara Bendera 17 Agustus, Termasuk Sepatu Paskibra Copot
Sejak pemberitahuan terpilih, anggota Paskibraka langsung diwajibkan dua minggu isolasi mandiri.
Menjelang keberangkatan ke Jakarta, delapan anggota Paskibraka terpilih juga diwajibkan melaksanakan rapid test.
Begitu tiba di Jakarta, para anggota Paskibraka itu, sebelum mulai Diklat tepatnya, masih
diwajibkan menjalani Swab Test Covid-19. "Ini semata untuk memastikan kondisi kesehatan dan juga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Asrorun.
Gunakan Masker
Asrorun menjelaskan, yang menjadi fokus pemerintah saat ini yakni situasi Covid-19. Di mana pembatasan terhadap berbagai aktivitas menjadi opsi utama memutus rantai penyebaran virus.
Anggota Paskibraka yang nantinya bertugas di Istana Presiden, masih akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pertimbangan jumlah kecil Paskibraka yang bertugas juga untuk kepentingan
protokol kesehatan.
"Dan pada saat pelaksanaan nanti, protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan. Saat mengibarkan bendera, mereka tetap wajib mengenakan masker," katanya.
Asrorun mengatakan, pihaknya memastikan anggota Paskibraka bebas dari Covid-19 dengan
menerapkan protokol kesehatan. Sejak mereka dipilih, hingga tugas yang diemban rampung.
"Jaga jarak, kemudian pakai masker, dan cuci tangan memakai hand sanitizer, swab tetap dilaksanakan.
Jadi kita merencanakan mulai dari awal sampai akhir itu setidaknya 7 kali swab untuk Paskibraka," ujarnya.
Untuk memastikan anggota Paskibraka tetap fit dan bugar, Kemenpora mengontrol asupan gizi mereka.
"Yang pasti ada hal yang di luar kebiasaan yaitu tambahan menu dengan vitamin dan gizi yang lebih dari hari yang biasanya," ujar Asrorun.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali meninjau latihan Paskibraka bersama TNI-POLRI di Lapangan PP PON Cibubur.
Zainuddin mengamini situasi Covid-19 membuat terjadinya banyak pembatasan jelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia.
"Di sini juga saya lihat, saudara-saudara lihat juga, peserta defile-nya dibatasi, kemudian petugas dibatasi, dan yang hadir di istana nanti juga dibatasi. Jadi itu perbedaannya, itu namanya new normal," ujar Zainuddin.
Zainuddin mengatakan, anggota Paskibraka total ada tiga yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera di Istana Presiden. Tapi nama tiga Paskibraka yang akan bertugas belum diputuskan.
Saat ini sedang taraf penilaian.
Penilaian untuk anggota Paskibraka yang akan bertugas di Istana dilakukan secara objektif.
"Tadi saya lihat semua yang akan bertugas dinilai masing-masing tanpa tahu apa saja nilai-nilainya, dan langsung dikumpulkan," ujarnya.
Zainuddin menyampaikan, dalam suasana penting di saat pandemi Covid-19 sekarang ini, semangat kita untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75 tetap harus sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Zainuddin mengatakan, bentuk dan pelaksanaan HUT RI kali ini memang berbeda. Karena
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di masa pandemi.
"Bapak Presiden dalam arahannya pada kami bahwa tidak boleh ada satu kementerian pun yang kendor semangatnya. Jadi tetap kita harus optimis, semangat, kita tunjukkan pada saat memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75," kata dia.(cep)