BREAKING NEWS: Nadiem Makarim Putuskan Program Organisasi Penggerak Dijalankan Tahun Depan
Nadiem Makarim akhirnya memutuskan untuk mulai menjalankan Program Organisasi Penggerak pada Januari 2021 mendatang.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Nadiem Makarim juga berharap Muhammadiyah, NU, dan PGRI kembali bergabung membantu pelaksanaan Program Organisasi Penggerak.
"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna," ujar Nadiem Makarim melalui video yang dirilis Kemendikbud, Selasa (28/7/2020).
Baca: Proses Belajar Mengajar Tak Sesuai Harapan, Legislator PAN Soroti Peran Mendikbud
Mantan CEO Gojek ini menyadari tanpa dukungan dari berbagai pihak, tujuannya menciptakan pendidikan yang berkualitas akan sulit.
Nadiem Makarim mengatakan Kemendikbud akan terbuka menerima masukan seluruh pihak untuk perbaikan Program Organisasi Penggerak.
"Tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak mimpi kita bersama untuk menciptakan pendidikan berkualitas untuk penerus bangsa akan sulit tercapai," ucap Nadiem Makarim.
Baca: Fadli Zon Desak Mendikbud Hentikan POP
Menurut Nadiem Makarim, masukan yang diberikan NU, Muhammadiyah, dan PGRI sangat bermanfaat terutama untuk perbaikan Program Organisasi Penggerak.
Dirinya mengatakan ketiga organisasi ini memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pendidikan di Indonesia.
"Ketiga organisasi ini telah berjasa di dunia pendidikan bahkan jauh sebelum negara ini berdiri. Tanpa pergerakan mereka dari Sabang sampai Merauke identitas budaya dan misi dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terbentuk," kata Nadiem Makariem.
Baca: Mendikbud: Ormas yang Lolos Program Organisasi Penggerak akan Diverifikasi Ulang
Seperti diketahui, PGRI, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak yang diluncurkan Kemendikbud.
Mereka mengkritik tidak jelasnya klasifikasi organisasi yang mendapatkan bantuan dana Program Organisasi Penggerak.
Serta kejanggalan dalam proses verifikasi.
Fadli Zon Desak Mendikbud Hentikan POP
Mundurnya Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Lembaga Pendidikan Ma'arif PBNU, serta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari Program Organisasi Penggerak (POP) milik Kemendikbud diminta jadi perhatian serius oleh Presiden Joko Widodo.
Anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, mundurnya tiga organisasi itu telah mendelegitimasi program POP, sehingga tak ada alasan bagi pemerintah untuk meneruskannya.