Vaksin Covid-19 Masuki Uji Klinis, Relawan Tak Rasakan Gejala Aneh Usai Disuntik
Menjadi relawan bermula dari ajakan adik kandungnya yang bekerja di bidang kesehatan.
Editor: Choirul Arifin
Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan
memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS memperkuat
keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh
dunia tersebut.
Jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining.
Baca: Vaksin Merah Putih Diharapkan Bisa Digunakan Pertengahan 2021
Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 subjek, sedangkan di tahap kedua diperoleh
1.080 subjek relawan.
Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu
kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan.
Baca: Vladimir Putin Umumkan Vaksin Covid-19 Pertama Buatan Rusia, Diklaim Efektif Kembangkan Imun
Uji berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan sehingga diperkirakan pada awal September, sebanyak 408
relawan sudah menjalani tes vaksin.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan
akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620
relawan.
Baca: Cerita Driver Ojek Online yang Disuntik Vaksin Covid-19, Sempat Melewatkan Orderan Penumpang
Karena itu, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektifitas vaksin.
"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac,
serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini kita tunggu
enam bulan ke depan."
"Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini," lanjutnya.
Erick juga menyatakan kesiapan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dijalankan
dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio Farma tanpa perlu melakukan penambahan investasi.
"Dengan kapasitas maksimal saat ini, yakni 100 juta vaksin, pada Desember 2020, Bio
Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis, sehingga mencapai
jumlah 250 juta dosis."
"Mudah-mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 melalui produksi vaksin Covid-19," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.(tribun network/ery/meg/yud/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.