Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kembali Pamit Pada Warga, Tanda Anaknya Bakal Maju di Pilwali Surabaya? Risma Jawab Begini

Risma pamit ke warganya lantaran akan mengakhiri masa jabatannya. Ini tanda sang anak akan meneruskan jejaknya ikut Pilwali Surabaya?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kembali Pamit Pada Warga, Tanda Anaknya Bakal Maju di Pilwali Surabaya? Risma Jawab Begini
kompas.com
Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi, siap dicalonkan jadi Wakil Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kata perpisahan diucapkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ya, Risma pamit ke warganya lantaran akan mengakhiri masa jabatannya.

Risma pamit saat meresmikan lapangan olahraga di Tambak Asri, Surabaya, Minggu (16/8/2020).

Ini kali kedua Risma pamit ke warganya setelah sebelumnya melakukan hal serupa di Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).

"Saya enggak sampai satu tahun, saya selesai Wali Kota. Saya Februari, saya mohon pamit, bapak ibu sekalian," kata Risma saat menyampaikan sambutan diatas panggung.

Risma memang menjabat dua periode sebagai Wali Kota. Masa jabatannya hampir berakhir.

Dalam pamitannya, Risma juga memberikan motivasi pada anak-anak Surabaya supaya bermental kuat dan pantang menyerah.

Baginya, pengembangan infrastruktur fisik, tidak akan ada artinya jika tak disertai kualitas manusia.

Berita Rekomendasi

Menuju berakhirnya masa jabatan, Risma terus berupaya membangun motivasi bagi warganya.

Baca: Pengakuan Risma yang Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi

Baca: Pilwali Surabaya Diharapkan Berjalan Demokratis, Jadi Ajang Edukasi Politik Bagi Rakyat

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020) untuk bahas persiapan Piala Dunia U-20 2021.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020) untuk bahas persiapan Piala Dunia U-20 2021. (Dok: Kemenpora)

"Tujuan saya memang untuk membangun motivasi, karena tidak ada gunanya saya bangun Surabaya bagus-bagus tapi manusianya tidak mendapatkan apa-apa, kan eman(kan,sayang)," tutur Risma.

Risma ingin warganya berjuang, bergerak dan tak menjadi penonton di kotanya sendiri.

Kepada anak-anak Surabaya, Risma berpesan agar mereka bisa berjuang hingga sukses.

"Kalian semua berhak sukses dan berhak berhasil. Sekarang, jangan lagi bilang saya hanya anaknya tukang becak dan sebagainya, meskipun anaknya tukang becak, kalian masih bisa berhasil, asalkan kalian mau bekerja keras," kata dia.

"Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, asalkan kalian mau," lanjut dia.

Risma sempat bercerita, dirinya pernah mendapatkan tawaran untuk menduduki posisi menteri di Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, demi rakyat Surabaya, Risma mengklaim memilih bertahan sebagai Wali Kota.

"Saya ingin menyampaikan, kenapa saya masih bertahan jadi wali kota. Karena, tujuan saya (ingin) warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma.

Kini, tinggal beberapa bulan lagi, Risma menjabat. Ia pun pamit dan berpesan pada warganya agar tak menyia-nyiakan waktu.

"Jadi bapak-ibu sekalian, mohon maaf saya belajarnya dari Alquran, sampai ada surat Al 'Asr, demi waktu. Karena waktu itu pemberian Tuhan yang tidak akan terulang kembali. Jadi jangan menyia-nyiakan waktu," ucap Risma.

"Bapak ibu sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa enggak sampai satu tahun saya selesai jadi wali kota. Saya Februari (selesai menjabat), saya mohon pamit bapak ibu sekalian," kata Risma berpamitan.

Pamit pertama

Pada Perayaan Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020), Risma pamit.

"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma.

Risma mengatakan, sebuah kota atau daerah itu bisa dikatakan berhasil atau tidak, tergantung pada jajaran pemerintahannya.

Tidak mungkin kota itu langsung serta merta berhasil tanpa ada upaya dan desain dari pengelola kotanya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir, dan jangan berhenti memajukan pembangunan Kota Surabaya.

Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan anak cucu warga Surabaya.

Ia berharap anak cucu Surabaya kelak, tidak hanya menjadi penonton di kotanya sendiri.

"Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti.

Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.

Menurutnya, maju itu bukan hanya kotanya terbebas dari banjir dan indah, tapi maju itu manusianya juga harus diajak untuk seiring dengan pembangunan kotanya.

Ia juga mencontohkan ketika awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya.

Saat itu, kata Risma, banjir terjadi di mana-mana dan bahkan ia hingga tiga hari tidak tidur untuk menyelesaikan banjir tersebut.

Ada salah satu staf yang mengatakan bahwa banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari luar Kota Surabaya.

"Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia bahwa Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan.

Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa merubah itu," ujar Risma.

Pada kesempatan itu, Risma berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya.

Apabila berhasil membantu atau menolong orang, dan orang tersebut berhasil membantu banyak orang, maka ada kenangan yang bisa ditinggalkan.

"Ayo setiap individu harus bergerak untuk memajukan Surabaya, karena kita harus berjuang demi anak-anak kita semua," ujar Risma.

Fuad Bernardi saat ditemui di depan lobi Graha Amerta, tempat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (1/7/2019). (surya.co.id/delya oktovie)
Fuad Bernardi saat ditemui di depan lobi Graha Amerta, tempat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (1/7/2019). (surya.co.id/delya oktovie) ()

Reaksi saat sang putra siap maju pilwali

Di bagian lain, putra sulung Risma, Fuad Bernardi mengaku siap direkom oleh Megawati Soekarnoputri untuk posisi Wakil Wali Kota Surabaya.

"Sebagai kader partai kalau mendapat rekom, saya siap untuk menjalankan rekom partai," kata Fuad.

Dia mengaku memang tak mendaftar di penjaringan PDI Perjuangan untuk Pilkada Surabaya 2020.

Namun, bila ternyata rekom untuk gelaran kontestasi demokrasi itu turun pada dirinya, dia mengaku siap tancap gas.

Apalagi, dia mengaku memiliki cukup basis massa. Terutama relawan dari kalangan millenial yang jumlahnya tak sedikit.

Namun, sepenuhnya dia mengaku bakal tunduk pada partai berlambang kepala banteng moncong putih itu. Fuad memang sudah tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.

Programnya pun juga sebenarnya sudah siap. Meskipun belum sepenuhnya fix lantaran harus berkomunikasi lanjutan.

Namun bayangannya sudah ada. Yaitu, untuk mengembangkan potensi Surabaya termasuk potensi pemuda Surabaya.

Apapun nanti rekomendasi yang diturunkan oleh DPP PDI Perjuangan untuk Pilkada Surabaya 2020, dia mengaku siap patuh dan menjalankan dengan maksimal.

"Siapapun yang direkom nantinya oleh DPP, saya siap mendukung," ujar dia.

Isu ini terus bergulir selama beberapa hari terakhir. Namun ibundanya, Risma enggan memberikan komentar terlalu jauh.

Saat ditanya, Risma hanya memberikan beberapa komentar sembari tertawa kecil.

"Enggaklah, ngawur, endak, onok-onok ae arek-arek iki," ujar Risma.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul FAKTA Risma Pamit Lagi ke Warga Surabaya dan Reaksi saat Sang Putra Siap Maju Pilwali, Ucap: Ngawur, 
Penulis: Yusron Naufal Putra

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas