Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL: Fakta Meninggalnya Fedrik Adhar | Kisah Ngatimin yang Pernah Memata-matai Belanda

Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari fakta meninggalnya Fedrik Adhar hingga kisah Ngatimin yang memata-matai Belanda.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in POPULER NASIONAL: Fakta Meninggalnya Fedrik Adhar | Kisah Ngatimin yang Pernah Memata-matai Belanda
Kolase Tribun Solo dan Kompas.com
Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari fakta meninggalnya Fedrik Adhar hingga kisah Ngatimin yang memata-matai Belanda. 

Ia menyisihkan tiga kandidat lainnya.

Lantas siapakah Kolonel Inf M Imam Gogor?

Baca selengkapnya di sini >>>

3. Budiman: Trisila dan Ekasila dalam RUU HIP Bukan dari PDI Perjuangan

Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, memastikan bukan partainya yang memasukkan poin Ekasila dan Trisila ke dalam draft Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Awalnya, kata aktivis '98 itu, RUU HIP hanya dimaksudkan untuk membicarakan posisi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, kata Budiman, juga telah berulang kali menegaskan hal itu.

BERITA REKOMENDASI

"Bukan PDI Perjuangan. Wakil Ketua MPR, Pak Ahmad Basarah berkali-kali mengatakan, sebenarnya dari PDI Perjuangan dalam posisi untuk bicara soal BPIP. Nggak masuk ke sana (Trisila dan Ekasila-red)," tegas mantan anggota DPR RI ini dalam acara Aiman Ring Satu di Kompas TV, Senin (17/8/2020).

"Kita bicara soal pengorganisasian dan sosialisasi Pancasila. Tidak membongkar-bongkar atau tidak meluaskannya menjadi soal-soal lebih substantif," jelas Budiman.

Budiman menegaskan kembali, usulan Trisila dan Ekasila bukan berasal dari PDI Perjuangan.

Tapi itu datang dari partai tertentu.

Baca selengkapnya di sini >>>

Baca: Jadwal Penukaran Uang Edisi Khusus Rp 75.000 Hingga 3 September Sudah Penuh


4. Mengenal Suku Tidung, Suku Asli di Kalimantan Utara di Pecahan Rp 75.000, Netizen Kira Adat China

Uang Edisi Khusus Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia Bagian Belakang.
Uang Edisi Khusus Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia Bagian Belakang. (bi.go.id)

Uang pecahan Rp 75.000 yang baru diluncurkan Bank Indonesia masih saja jadi pembicaraan warganet.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas