Survei SMRC: Publik Nilai Kondisi Keamanan Sejak Covid-19 Alami Penurunan
Saiful Mujani menjelaskan, tren ini mengalami penurunan dari 60-an persen, sebelum adanya Covid-19.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan 52 persen warga menilai kondisi keamanan baik atau sangat baik di masa pandemi Covid-19.
"Yang mengatakan kondisi keamanan kita cukup baik atau sangat baik itu sekitar 62 persen . Mayoritas merasakan begitu. Dan yanf mengatakan buruk ada sekitar 15 persen," ujar Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, dalam Rilis Survei dan Refleksi Kemerdekaan: Kondisi Demokrasi Indonesia di Masa Covid-19, yang disiarkan langsung melalui Channel Youtube SMRC TV, Minggu (23/8/2020).
Saiful Mujani menjelaskan, tren ini mengalami penurunan dari 60-an persen, sebelum adanya Covid-19.
Baca: Sumber Keamanan: Presiden dan PM Mali Keita Ditahan Pemberontak
"Di awal Maret 2020, masih pada posisi positif di 66 persen, tetapi setelah itu mengalami penurunan yang cukup tajam ke 52 persen pad bulan Juli, dan sekarang masih belum pulih, berada pada posisi yang sama," jelasnya.
Hasil survei ini, kata dia, sejalan dengan naiknya laporan kepolisian yang mengatakan bahwa angka kriminalitas di masyarakat sekitar 7 persen sejak pandemi terjadi.
"Masih di survei terakhir ini (persepsi publik terhadap kondisi keamanan-red) sempat di bawah 50 persen, melampaui ambang psikologis 48 persen yang mengatakan baik.
Tapi sekarang sudah mulai agak membaik, pulih menjadi 52 persen, sudah di atas ambang psikologis," paparnya.
Baca: WHO Tak Jamin Keamanan Vaksin Sputnik V Buatan Rusia
Sejalan dengan itu pula, 42 persen warga menyatakan setuju pemerintah belum bisa melindungi masyarakat dari ancamab keamanan.
"Dalam survei terakhir, yang setuju itu 42 persen. Survei sebelumnya pad 5-8 Agustus juga sekitar 41 persen.
Mayoritas menyatakan tidak setuju. Itu artinya konsisten dengan hasil dari pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya," jelasnya.
Survei tersebut dilakukan kepada 2.202 responden yang terpilih secara random dengan margin of error 2,1 persen, yang dilakukan melalui wawancara telepon.
Survei lewat telepon yang tetap mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama adalah cara yang paling mungkin dilakukan di tengah-tengah upaya warga melakukan social distancing.
Sampel survei dengan telepon ini hanya untuk responden yang memikiki telepon atau cellphone, sebesar 71 persen dari populasi nasional.
Survei SMRC dilakukan 12-15 Agustus 2020.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.