Curhat Petugas Damkar Padamkan Api Gedung Kejagung: Lelah Tidak Dirasa
Si Jago Merah 'melahap' gedung Kejaksaan Agung, Sabtu (22/8) sekira pukul 19.00 WIB. Kobaran api tak kunjung padam hingga keesokan harinya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam Nomor 1, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Si Jago Merah 'melahap' gedung Kejaksaan Agung, Sabtu (22/8) sekira pukul 19.00 WIB. Kobaran api tak kunjung padam hingga keesokan harinya. Api baru bisa dipadamkan 12 jam kemudian.
Puluhan unit mobil pemadam kebakaran terus menyemprotkan air ke arah gedung.
Baca: Gedung Kejaksaan Agung Terbakar dengan Cepat, Pengamat Duga ada Unsur Sabotase
Para petugas pemadam kebakaran terlihat beristirahat sejenak sekira pukul 13.00 WIB. Mereka melepaskan Alat Pelindung Diri (APD) di depan gedung Kejaksaan Agung. Seragam mereka kotor, sesekali menyeka keringat dan menyingkirkan debu di wajah.
Baca: Jaksa Agung Perintahkan Selidiki Penyebab Kebakaran Hebat di Kantornya
Mengguyurkan air botol mineral dari atas kepala, merenggangkan tubuh di trotoar jalan. Seorang petugas pemadam kebakaran, Yusuf Setiawan (37), mengaku piket dari pagi. "Di dalam suhu panas masih tinggi. Masih banyak tumpukan bara," ujarnya kepada Tribun Network, Minggu (23/8).
Yusuf merupakan Kepala Pleton Pasar Minggu Grup C. Menurutnya, kesulitan dalam melakukan pendinginan, lantaran masih ada asap tebal di dalam gedung."Banyak tumpukan kertas, lemari yang terbakar. Kesulitan asap tebal, suhu panas tinggi. Kita tidak bisa masuk," tuturnya.
Selama bertugas selama 16 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran, kata Yusuf, ini merupakan gedung terbesar yang kebakaran yang pernah ditanganinya.
Baca: Polisi Ungkap Motif Pelaku Penembakan di Kelapa Gading: Sakit Hati karena Merasa Dilecehkan
"Kalau gedung paling besar. Lelah tidak dirasa, yang penting tugas selesai walaupun letih supaya cepat padam. Saat ini proses pendinginan dan penyisiran," imbuh Yusuf.
Usai beristirahat, Yusuf bersama tim petugas pemadam kebakaran lainnya kembali mengenakan APD lengkap untuk melakukan penyisiran di dalam gedung. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan api yang membakar Gedung Utama Kejagung RI berhasil dipadamkan sejak pukul 06.30 WIB. Pihak pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan pada tiap lantai.
Satriadi mengungkapkan, sebanyak 130 personel dikerahkan untuk melakukan proses pendinginan di Gedung Kejagung RI. Dia mengaku, proses pemadaman yang dilakukan pada Sabtu (22/8) sangat sulit.
"Karena memang struktur bangunan mudah terbakar dan memang ada perambatan, bangunan cukup luas dan menyambung antar lantai. Itu mengakibatkan mudahnya perambatan api ke enam lantai," tutur Satriadi.
Polisi Interogasi
Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi kebakaran. Pemeriksaan saksi dilakukan bersama dengan penyelidikan yang dilaksanakan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System).
Diutarakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat usai meninjau lokasi kebakaran, Minggu, (23/8/2020)."Ada beberapa orang yang dalam kapasitasnya diinterogasi dalam Berita Acara Interview untuk mengumpulkan berbagai macam keterangan," katanya.
Baca: Alasan Giring Ganesha Maju Pilpres 2024, Sebut Korban Pertama Kegagalan Politik adalah Anak Muda
Pemeriksaan dilakukan di dua lokasi. Pertama yakni di Polres Jakarta Selatan dan yang ke dua di Polda Metro Jaya. Hasil interogasi akan digunakan bahan pemeriksaan tim Laboratorium Forensik Mabes Polri."Dalam rangka untuk menerima informasi yang menjadi bahan bagi pemeriksa dari Puslabfor Polri untuk olah TKP," katanya.
Baca: Neraca Dagang Indonesia Surplus di Masa Covid-19, Wamendag Jerry Sambuaga: Banyak yang Belum Tahu
Mereka yang diperiksa di antaranya petugas pengamanan dalam Kejagung, serta pegawai Kejagung yang mengetahui Blueprint bangunan. "Untuk jumlahnya terus berkembang, belum bisa kita sampaikan detil," tuturnya. Puslabfor Polri sudah mengamankan Closed-Circuit
Television (CCTV). Ade mengatakan pihaknya bakal menelusuri isi rekaman CCTV tersebut untuk mengungkap penyebab kebakaran."Ada CCTV yang sudah diamankan, tapi hasilnya belum bisa kita lihat. Tadi yang pertama diamankan tim adalah CCTV, sehingga diharapkan bisa menjawab pertanyaan apa yang terjadi sebenarnya," kata Ade.