Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadwal serta Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1442 H, Jumat-Sabtu, 28-29 Agustus 2020

Simak jadwal puasa Tasua dan Asyura beserta bacaan niatnya dalam artikel ini.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Jadwal serta Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Muharram 1442 H, Jumat-Sabtu, 28-29 Agustus 2020
Instagram/ukhti_quote
Ilustrasi Puasa Tasu'a dan Asyura. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak jadwal puasa Tasua dan Asyura beserta bacaan niatnya dalam artikel ini.

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.

Secara harafiah, Muharram berarti 'terlarang'.

Bulan Muharram punya peran penting dalam Islam.

Itulah sebabnya, bulan Muharram memilik banyak keistimewaan.

Untuk itu, umat Muslim disunnahkan untuk memperbanyak amalan.

Tiap tanggal 9 dan 10 Muharram, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Tasua dan Asyura.

BERITA REKOMENDASI

Puasa Tasua dilaksanakan tanggal 9 Muharram atau Jumat (28/8/2020), sedangkan Asyura pada 10 Muharram atau Sabtu (29/8/2020).

Baca: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura, Dilakukan pada Jumat-Sabtu, 28-29 Agustus 2020, Ini Bacaan Niatnya

Baca: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Keutamaannya, Termasuk untuk Kesehatan

Bacaan Niat Qadha/Ganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab dan Doa Buka Puasanya
Ilustrasi Puasa (mos.cms.futurecdn.net)

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut niat puasa Tasua dan Asyura:

Bacaan niat puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala


Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta’ala.

Masih mengutip buku karangan Ust.M. Syukron Maksum, puasa di Bulan Muharram sangat dianjurkan oleh Rasulullah.

Bacaan niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aala

Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.

Hikmah dalam Puasa Tasua dan Asyura

Ilustrasi shalat Idul Fitri sendiri di rumah
Ilustrasi shalat  (Tribunjabar.id/Gani Kurniawan)

Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram." (HR. Muslim).

Maksudnya adalah puasa secara mutlak, yakni memperbanyak puasa sunah.

Baca: Keutamaan Menjalankan Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharram, Beserta Bacaan Niat Puasanya

Baca: Amalan Bulan Muharram 1442 H, Puasa Asyura hingga Perbanyak Sedekah

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."

Dalam riwayat dijelaskan, di akhir hayatnya, Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata,

'Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’

Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Namun, belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan, ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua.

Pertama adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

Kedua, yaitu untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja.

Keutamaan puasa Asyura adalah dapat menggugurkan dosa setahun yang lalu.

Dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya dapat dihapuskan dengan bertaubat.

Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

(Tribunnews.com/ Bunga/ Endra / Renald)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas