Puing Berserakan, Pintu-pintu Ruangan Tak Lagi Utuh, Plang Nama Hanya Menyisakan Kata 'Kejaksaa'
Pintu-pintu ruangan tak lagi utuh, sudah hangus tak berbentuk. Hanya konstruksi bangunan Gedung Utama Kejaksaan Agung RI yang tersisa, lainnya hangus.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hangus. Puing-puing kaca, kayu, dan plafon sisa bakaran berserakan masih terlihat. Dinding-dinding gedung enam lantai korps Adhyaksa pekat diselimuti corak hitam akibat terbakar, Sabtu (22/8/2020) malam lalu.
Banyak abu bertebaran, mencapai gerbang masuk. Banyak kaca meliuk-liuk terbaring di tanah di sepanjang ruang-ruang gedung yang ada.
Pintu-pintu ruangan tak lagi utuh, sudah hangus tak berbentuk. Hanya konstruksi bangunan Gedung Utama Kejaksaan Agung RI yang tersisa, lainnya hangus tak berbekas dilahap 'Si Jago Merah.'
Baca: Meski Diterpa Musibah Kebakaran, Kejagung Lanjutkan Pemeriksaan Kasus Korupsi Jiwasraya
Plang nama Kejaksaan Agung yang terpampang megah di bagian depan gedung pun hampir hangus tak tersisa. Pekat diselimuti corak hitam, plang nama tersebut hanya tersisa kata 'Kejaksaa.'
Kobaran api dahysat yang tiba-tiba membakar sekira pukul 19.00 WIB Sabtu lalu, meluluhlantakkan gedung Korps Adhyaksa.
Saat itu, oang-orang yang sedang menikmati akhir pekan di sekitaran Jalan Sultan Hasanuddin Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sontak terkejut.
Mereka menyaksikan kobaran api membara begitu dahsyat disusul kepulan asap hitam membumbung tinggi di atas langit Gedung Kejaksaan Agung RI.
"Waktu itu pada kaget. Tidak ada suara gede, tidak ada apa-apa, tiba-tiba udah kebakaran gede. Kira-kira pukul 19.00 WIB waktu itu," ucap Toni, seorang pedagang kelontong di Jalan Sultan Hasanuddin Dalam kepada Tribunnews, Selasa (25/8/2020).
Lokasi Toni berdagang hanya sekira 200 meter dari Gedung Utama Kejaksaan Agung RI yang terbakar.
Tak lama berselang, petugas pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi kejadian sekira pukul 19.15 WIB. Mereka bergegas mengimbau toko-toko di sekitaran lokasi tutup sampai api berhasil dipadamkan.
Para driver ojek online yang sedang bersantai di warung Toni bergegas menuju Gedung Kejaksaan Agung RI yang terbakar.
Mereka turut menyaksikan detik-detik hangusnya gedung lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penyidikan dan penuntutan perkara tindak pidana korupsi dan Pelanggaran HAM berat itu.
Baca: Meski Diterpa Musibah Kebakaran, Kejagung Lanjutkan Pemeriksaan Kasus Korupsi Jiwasraya
"Ya waktu itu ojol (ojek online) yang nongkrong di sini langsung nyusul ke sana (Gedung Kejaksaan Agung). Mereka ikut lihat kebakaran, saya nutup warung," ucap Toni.
Petugas pemadam kebakaran pun sedianya berjibaku memadamkan kobaran api. Proses pemadaman berlangsung alot. Kobaran api menjalar ke seluruh bagian Gedung Kejaksaan Agung RI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.