KTP Diduga Milik WNI Ditemukan di Markas ISIS Yaman, Ini Respons Pimpinan DPR
Viral di sosial media Twitter, video penggerebekan markas ISIS kelompok Houthi yang ada di Al-Bayda
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral di sosial media Twitter, video penggerebekan markas ISIS kelompok Houthi yang ada di Al-Bayda Yaman, yang tersebar Senin (31/8/2020).
Dalam pengerebekan itu ditemukan sebuah Kartu Tanda Penduduk (KTP) KTP bertuliskan Kabupaten Mojokerto atas nama Syamsul Hadi Anwar yang terlihat jelas dalam video berdurasi 01.36 menit.
Merespons hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai hal tersebut menunjukkan proses rekrutmen teroris masih berlangsung lintas negara.
Baca: Soal Viral KTP Indonesia di Markas ISIS Yaman, Ini Respons Kemenlu
"Kalau saya lihat memang lintas negara teroris ini masih terus berjalan. Memang patut kita waspadai," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Selain itu, menurut Dasco WNI yang diindikasi menjadi teroris di negara lain bisa jadi jaringan tersebut juga melakukan rekrutmen di Indonesia.
Dasco meminta masyarakat tetap waspada dan melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan.
Baca: KTP Diduga Milik WNI Ditemukan Saat Penggeledahan Markas ISIS di Yaman
"Oleh kerena itu, kepada masyarakat untuk tetap waspada. Waspadai lingkungan dan melaporkan kepada aparat penegakan hukum apabila melihat hal-hal yang ganjil," ucapnya.
Dasco mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bisa mengungkap beberapa jaringan teroris di Indonesia.
Namun, ia mengingatkan jaringan teroris tetap melakukan aktivitas rekrutmen meski di tengah pandemi covid-19.
"Oleh karena itu kita apresiasi pihak BNPT dan kita imbau apa yang sudah dilakukan ini, di tengah pandemi ini supaya tetap waspada dan tetap ditingkatkan dalam rangka penanggulangan terorisme," pungkasnya.