Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legislator PAN Tak Setuju dengan Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite

Sebab pandemi telah menimbulkan dampak multi dimensional terutama makin terpuruknya kondisi ekonomi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Legislator PAN Tak Setuju dengan Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite
HENDRI (HEN)/SERAMBI/HENDRI
PROGRAM STRIKER BBM PREMIUM - Petugas di salah SPBU di Banda Aceh menempel stiker BBM Premiun dan Solar bersubsidi untuk masayarakat, di SPBU, Selasa (25/8/2020). Hanya mobil yang telah ditempeli stiker ini nantinya dapat membeli premiun dan solar bersubsidi di SPBU. (SERAMBI INDONESIA/HENDRI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berencana meninjau kembali penghapusan penggunaan BBM dengan oktan (RON) rendah di bawah 91 yaitu jenis premium dan pertalite yang dinilai tidak ramah lingkungan.

Hal ini di ungkapkan Dirut Pertamina Nicke Widywati di Jakarta (31/8/2020), alasannya karena ada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan penggunaan BBM harus di atas RON 91. Itu artinya BBM yang boleh dijual mulai dari Pertamax yang memiliki RON 92.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus meminta kepada pemerintah dan Pertamina jangan memicu kegaduhan dengan memunculkan wacana penghapusan premium, pertalite dalam kondisi pandemi covid-19 yang menimbulkan dampak ekonomi secara masif terutama masyarakat kelas menengah apa lagi masyarakat kelas bawah.

Baca: BREAKING NEWS: Siap-siap! Pertamina Akan Hapus Premium dan Pertalite

"Oleh sebab itu saat ini ketiga jenis BBM tersebut tetap harus dipertahankan karena penggunaannya masih yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini," kata Guspardi kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).

Guspardi mengatakan, jika pertamina ingin mendorong pola konsumsi BBM masyarakat yang selama ini sudah terbiasa menggunakan ke tiga jenis BBM dengan RON dibawah 91 kepada BBM yang ramah lingkungan tentu perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi yang masif ke tengah-tengah masyarakat dengan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang akan ditimbulkan akibat kebijakan tersebut.

Apalagi dalam situasi pandemi covid-19 yang memiliki dampak yang sangat luas pada semua bidang kehidupan, termasuk dampak ekonomi dan sosial.

Baca: Premium dan Pertalite Masih Tersedia di Pasaran, Pertamina Minta Masyarakat Tidak Khawatir

BERITA TERKAIT

"Angka pengangguran pun bertambah karena banyaknya perusahaan yang merumahkan dan memutuskan hubungan kerja para karyawannya. Kondisi tersebut akan bertambah sulit jika kemudian ketiga jenis BBM dengan harga terjangkau tersebut dihapuskan," kata legislator dapil Sumbar 2 itu.

"Bukannya menurunkan harga BBM mengikuti harga minyak dunia, malah mau menghapus ketiga jenis BBM yang paling banyak digunakan oleh masayarakat saat ini". Seharusnya pemerintah dan pertamina harus lebih sensisif dan berempati dengan terpuruknya ekonomi masyarakat disaat sulit sekarang ini," imbuh Guspardi.

Oleh karena itu, Guspardi meminta kepada pemerintah dan terutama Pertamina untuk menghentikan wacana penghapusan premium, pertalite ini dalam kondisi pandemi covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhir.

Baca: Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite, Begini Penjelasan Pertamina

Sebab pandemi telah menimbulkan dampak multi dimensional terutama makin terpuruknya kondisi ekonomi masyarakat dari semua elemen.

Sehingga dikhawatirkan melanda resesi ekonomi yang tidak diharapkan.

"Jadi adanya wacana penghapusan jenis BBM tersebut jelas akan menambah beban masyarakat ditengah kondisi sulit akibat pandemi covid-9 ini," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) tengah meninjau kembali penggunaan BBM beroktan rendah di bawah 91, yaitu Premium dan Pertalite.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas