Kemendikbud Bakal Sinkronkan Pendidikan SMK dengan Jenjang D2
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan dalam program ini memungkinkan siswa SMK bersekolah hingga lima tahun
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal melakukan sinkronisasi pendidikan SMK dengan jenjang Diploma Dua (D2).
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan dalam program ini memungkinkan siswa SMK bersekolah hingga lima tahun karena langsung melanjutkan ke program D2.
Wikan mengatakan program seperti ini meniru pola pendidikan vokasi di Jepang.
Baca: Mendikbud Nadiem Makarim Minta Pendidikan Vokasi dan Industri Lakukan Link and Match
"Nanti di bawah yang diperkuat D2. D2 nanti akan kita nikahkan dengan SMK. Jadi SMK dinikahkan massal dengan D2. Seperti SMK di Jepang, SMK lima tahun," ucap Wikan di Kantor Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Meski begitu, Wikan mengatakan program ini tidak memperpanjang masa studi di SMK hingga lima tahun. Menurutnya, program ini untuk bertujuan melakukan sinkronisasi antara jenjang SMK dengan D2.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill dari lulusan SMK. Diharapkan lulusan jenjang ini dapat memenuhi kebutuhan dari dunia industri dan dunia usaha.
Baca: Presiden Ajak Pelaku Industri, UMKM, dan Sekolah Vokasi Manfaatkan Kawasan Industri Utara Jawa
Wikan mengatakan dalam menempuh pendidikan di jenjang vokasi, siswa dapat menempuh hingga jenjang S2 terapan di luar negeri.
"Kalau dia cocoknya lebih ke hands on, praktikal, tapi tetap ada teorinya ya, masuklah SMK bisa sampai ke D4 atau bisa sampai ke S2 terapan di Jerman atau di Taiwan dan sebagainya," tutur Wikan.
Saat ini, Kemendikbud bertekad melakukan Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi serta kapabilitas lulusan vokasi.