Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud: Pendidikan SMK Lebih Diminati Siswa di Pulau Jawa

Bakrun mengatakan jadi jumlah tersebut, sebanyak 75 persennya didominasi oleh SMK swasta.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemendikbud: Pendidikan SMK Lebih Diminati Siswa di Pulau Jawa
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PEMBELAJARAN JARAK JAUH - Suasana pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada hari pertama pembelajaran di SMK PGRI 13 dengan video confrence lewat google meeting, Senin (20/7). Kendalanya untuk kelas XII karena biasanya semester dua sudah uji kompetensi, sehingga nanti ditunjuk siswa menjadi instruktur di kelas dan akan menjadwalkan siswa lainnya secara bergantian ke sekolah untuk melakukan praktek dan mendapat buku referensi sampai bank soal. Selain kendala praktek, PJJ juga terkendala semakin banyaknya siswa lalai hadir dalam kelas daring. Sehingga siswa yang tidak hadir nantinya akan diminta membuat resume. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bakrun mengatakan saat ini terdapat 14 ribu SMK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bakrun mengatakan jadi jumlah tersebut, sebanyak 75 persennya didominasi oleh SMK swasta.

"Ini kan sekitar 75 persen adalah sekolah swasta dan sekitar 3.612 SMK negeri dari 14 ribu," kata Bakrun saat berbincang di Kantor Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Menurut Bakrun, minat untuk melakukan pembelajaran di SMK lebih banyak berasal dari siswa di Pulau Jawa.

Bakrun mengatakan di Pulau Jawa, siswa lulusan SMP lebih banyak memilih SMK dibanding SMA.

Baca: Bagaimana Masa Depan Siswa SMK? Dirjen Vokasi Beberkan Keunggulan Lulusannya

Beberapa SMK negeri unggulan, menurut Bakrun juga berada di Pulau Jawa.

"Secara umum SMK negeri bagus apalagi di Jawa. Di Jawa, SMK banyak sebagai tujuan utama anak-anak. Karena rata-rata di Jawa 55 persen itu lulusan SMK masuk ke smk, yang 45 persen ke SNA. Jadi banyak siswa SMK di Jawa," ungkap Bakrun.

Berita Rekomendasi

Sementara di luar Pulau Jawa justru kebalikannya.

Sebanyak 60 persen lulusan SMP memutuskan masuk SMA, sedangkan 40 persennya baru ke SMK.

Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan 80 persen lulusan pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri.

Target tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan program Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas