Anggota Komisi I DPR: Informasi BIN Bentuk Pasukan Khusus Itu Tidak Benar
ntelsus Rajawali itu adalah para agen/siswa Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang memang dilatih sesuai dengan tugasnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Christina Aryani menegaskan tidak benar Badan Intelijen Negara (BIN) membentuk pasukan khusus.
"Informasi BIN membentuk pasukan khusus itu tidak benar," tegas politikus Golkar ini ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (13/9/2020).
Kepada Komisi I DPR RI, kata dia, Deputi VII BIN Wawan Purwanto menjelaskan, Tim Intelsus Rajawali yang memperagakan ketrampilan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), bukan pasukan khusus.
Intelsus Rajawali itu adalah para agen/siswa Sekolah Tinggi Intelijen Negara yang memang dilatih sesuai dengan tugasnya.
Baca: Soal PSBB Total di Jakarta, Anies Baswedan Sebut Surat Izin Keluar Masuk Tak Diberlakukan
"Jadi bukan pasukan khusus BIN," tegasnya.
Sebelumnya, keberadaan Intelsus Rajawali ini diketahui dari cuplikan video yang diunggah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo melalui akun Instagram pribadinya @bambang.soesatyo.
Intelsus BIN terlihat memeragakan ketrampilamnya di hadapan sejumlah Jenderal TNI yang hadir, dalam acara perubahan statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada Rabu (9/9/2020) lalu.
Tribunnews.com sudah berusaha menghubungi Deputi VII BIN Wawan Purwanto untuk mengonfirmasi hal tersebut. Namun yang bersangkutan belum merespons.