Kerap Singgung Radikalisme, Legislator PKS Minta Menag Terdepan Hadapi Penikaman Syekh Ali Jaber
Bukhori Yusuf mendorong Menteri Agama Fachrul Razi bertindak terkait kasus penikaman yang dialami Syekh Ali Jaber.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf mendorong Menteri Agama Fachrul Razi bertindak terkait kasus penikaman yang dialami Syekh Ali Jaber saat memberikan ceramah di Masjid Falauhuddin, Bandar Lampung, Minggu (13/9).
"Ya saya kira dalam hal ini saya juga sekaligus mendorong kepada Menteri Agama (untuk bertindak, - red)," ujar Bukhori, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (14/9/2020).
Bukhori beralasan selama ini Fachrul Razi selalu menyinggung perihal radikalisme sebagai tindakan yang perlu dibasmi.
Bahkan pernyataannya justru menimbulkan kontroversi karena menyasar para muballigh.
Baca: Penikaman Syekh Ali Jaber Tunjukkan Betapa Rentannya Tokoh Agama dari Ancaman Tindak Kekerasan
Oleh karenanya, Bukhori menilai Fachrul Razi harus menjadi pihak terdepan untuk melawan orang-orang yang radikal, seperti halnya pelaku penikaman Syekh Ali Jaber.
"Karena menteri agama selalu menyarankan dan bahkan selalu dalam satu sisi menyatakan tindakan kekerasan atau radikalisme itu adalah tindakan yang perlu dibasmi. Jadi seharusnya menteri agama terdepan dalam melawan orang-orang seperti itu," jelasnya.
Politikus PKS itu mengungkap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber sudah sepantasnya dihukum pidana.
Hanya saja, Bukhori meminta semua pihak mencermati bahwa kasus itu merupakan indikator kuat adanya tindakan radikalisme kiri.
Radikalisme kiri, kata Bukhori, adalah radikalisme yang tidak hanya berada pada pemikiran, namun radikalisme yang telah dinyatakan dalam tindakan.
"Dia tidak begitu suka melihat orang yang beragama dengan baik, dia tidak rela ketika kemudian masyarakat dan bangsa ini cinta kepada agamanya," ungkap Bukhori.
"Jadi saya kira yang justru perlu diwaspadai dalam hal radikalisme dan kekerasan adalah orang-orang seperti ini. Bukan sebaliknya para muballigh, para kiai, para ustadz, yang dicurigai dan menjadi polemik ketika menteri agama menyampaikan masalah radikalisme," tandasnya.
Diketahui, Syekh Ali Jaber ditikam orang tak dikenal saat tausiyah di Masjid Falauhuddin Jalan Pamin Nomor 45 Sukajawa, Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020) kemarin.
Pelaku langsung ditangkap oleh jamaah usai melakukan penusukan.