Mewujudkan Transportasi Publik yang Sehat Butuh Dukungan dan Komitmen Semua Pihak
Polana menjelaskan masa pandemi Covid-19 telah memunculkan tantangan pada sektor transportasi perkotaan
Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
NMT setidaknya dapat dilakukan untuk transportasi dengan jarak yang masih terjangkau dengan jalan kaki atau bersepeda serta transportasi first mile dan last mile dalam proses menggunakan angkutan umum massal.
“Dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan di manapun di dunia, non motorized transportation sebagai bagian transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan alternatif transportasi yang lazim dikembangkan,” ujar Polana.
Pemanfaatan NMT akan mendatangkan benefit kesehatan baik untuk kepentingan publik secara keseluruhan seperti mengurangi polusi ataupun benefif kesehatan secara personal yaitu meningkatkan gerak tubuh untuk kesehatan.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan rata-rata orang Indonesia masih cukup rendah dalam berjalan kaki yaitu hanya 3.000 langkah per hari. Seharusnya minimal 6.000 langkah dan ideal 10.000 langkah per hari agar memberikan dampak pada kesehatan.
Ketua Komunitas Bike to Work Poetoet Soedarjanto mendukung langkah BPTJ yang terus mendorong penggunaan NMT.
Menurutnya, saat pandemi Covid-19 berlangsung, antusiasme masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sangat tinggi. Momentum tersebut, kata Poetoet harus dimanfaatkan oleh BPTJ untuk memfasilitasi mereka, misalnya dengan dengan mendorong pengelola angkutan massal perkotaan seperti bus untuk menyediakan tempat atau bagasi untuk sepeda.
“Atau misalnya dengan menyediakan tempat parkir sepeda di terminal,” ujar Poetoet.
Harapan lain disampaikan Alfred Sitorus, Ketua Koalisi Pejalan Kaki yang meminta agar BPTJ mendorong pemerintah daerah menyediakan infrastruktur jalan aman dan nyaman bagi pejalan kaki.
Daeng M Faqih, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengapresiasi positif langkah BPTJ yang ingin mendorong penggunaan NMT. Namun, dia mengingatkan bahwa penggunaan NMT seperti sepeda tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Di saat pandemi ini, para pengguna sepeda sebaiknya jangan berkelompok dan tetap jaga jarak saat bersepeda.
“Selain itu, juga tetap menggunakan masker dan kostum yang dapat menghindari risiko penularan Covid-19,” tutur Daeng M. Faqih.
Sejalan dengan upaya mendorong penggunaan NMT, BPTJ juga terus mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi menuju angkutan umum massal melalui kampanye #JalanHijau. Dengan kampanye #JalanHijau diharapkan semakin banyak masyarakat yang shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki yang tentunya akan memberi dampak positif bagi lingkungan yang identik dengan warna hijau.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.