Insiden Penyerangan Terhadap Ulama, Fachrul Razi: Membunuhnya Adalah Sebuah Kejahatan Ganda
Menteri Agama, Fachrul Razi angkat bicara soal insiden penyerangan terhadap dua tokoh agama belakangan ini.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi angkat bicara soal insiden penyerangan terhadap dua tokoh agama belakangan ini.
Pertama penusukan yang melukai Syekh Ali Jaber di Lampung, dan kedua bahkan menewaskan seorang imam ketika shalat Subuh di sebuah masjid di Tanjung Rancing, Kayu Agung, Ogan Komering Hilir, Sumatera Selatan.
Fachrul menyebut, dalam Islam ulama adalah pewaris para nabi.
Merekalah yang mendapat amanah menyampaikan pesan-pesan ilahi dan kemanusiaan di muka bumi.
"Membunuhnya adalah sebuah kejahatan ganda”, ujar laman resmi Kemenag, Rabu (16/9/2020).
Fachrul juga mengajak berbagai pihak untuk belajar dari kisah Usamah bin Zaid, seorang penglima perang termuda yang pernah membunuh lawannya dalam sebuah perang jihad fi sabilillah.
Usai perang, Usamah bercerita kepada Rasulullah bahwa dalam perang ia berhadapan dengan seorang laki-laki bernama Mirdas bin Nahik.
Baca: Tak Hanya Syekh Ali Jaber, Berikut Daftar Insiden Penyerangan Ulama, Ada yang Meninggal Dunia
Baca: Titip Salam untuk Presiden Joko Widodo, Syekh Ali Jaber: Keadaan Saya Baik-baik Saja
Baca: Rumah Tersangka Penusukan Syekh Ali Jaber Didatangi Densus 88, Keluarga Akui Kejiwaan Pelaku Labil
Baca: Polda Lampung: Penikam Syekh Ali Jaber Dijerat Banyak Pasal
Saat Usamah berhasil memojokkan dan hendak menghabisinya, Mirdas mengucapkan syahadat. Tapi Usamah tetap saja menusuk dan membunuhnya.
Menag melanjutkan, mendengar cerita sahabatnya itu, Rasul menegur, "Bagaimana bisa engkau membunuh orang yang sudah mengucap kalimat syahadat?" Rasul menegur Usamah yang tetap membunuh laki-laki itu, padahal dia telah mengucapkan syahadat, karena seorang Muslim sesungguhnya tidak berhak menilai isi hati dan kebenaran keislaman seseorang.
Fachrul menceritakan kembali kisah Usamah bin Zaid itu untuk mengingatkan bahwa agama tidak mengajarkan untuk menyakiti, apalagi membunuh sesama.
“Dalam pesan terakhirnya ketika haji wada’, Rasulullah tegas berpesan bahwa haram bagi setiap insan untuk menumpahkan darah saudaranya. Ini adalah pesan kemanusiaan tertinggi dalam Islam”, tegasnya.
Baca: Menag Fachrul Razi Diminta Ralat soal Good Looking, Kalau Tidak akan Berhadapan dengan Para Huffadz
Baca: Polemik Radikalisme Menag Fachrul Razi, Ali Taher: Pak Menteri Agama Berhenti Berkata Radikalisme!
Baca: Klarifikasi Menteri Agama Fachrul Razi soal Pernyataan Radikalisme Masuk Melalui Orang Good Looking
Baca: Tak Cocok Jadi Menag, Politikus PAN Sebut Fachrul Razi Lebih Cocok Jadi Menko Polhukam
Dalam sejarah, Usamah pun sangat menyesali perbuatannya.
Ia lalu berjanji tak akan pernah lagi membunuh orang ataupun musuh yang telah mengucapkan syahadat.
Saat terjadi perselisihan antara Khalifah Ali dan Mu'awiyah, Usamah memilih netral bersama sejumlah sahabat lainnya.