Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Kritik Ahok Soal Tata Kelola Pertamina: Dianggap Pencitraan hingga Usulan Pencopotan

Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama Ahok kembali melontarkan kritik secara terbuka soal buruknya tata kelola PT Pertamina (Persero).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Polemik Kritik Ahok Soal Tata Kelola Pertamina: Dianggap Pencitraan hingga Usulan Pencopotan
kolase tribunnews
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

Padahal faktanya, kata Andre, banyak eksplorasi dalam negeri yang telah dilakukan Pertamina.

"Statement Pak Ahok ini tidak benar, dalam data yang kami miliki dalam rangka menambah produksi di hulu, pada 2019 Pertamina melakukan pengeboran sekitar 240 sumur eksplorasi dan eksploitasi dengan 800 work over," terangnya.

Menurut Andre, lebih dari 60 persen investasi di Pertamina adalah untuk hulu migas.

Bahkan, untuk menambah cadangan, sepanjang 2019 Pertamina melakukan studi seismic di 35 cekungan dengan panjang 31.114 km.

Andre pun menyebut pernyataan Ahok soal Pertamina tidak pernah melakukan pembangunan kilang adalah tidak benar dan tanpa data.

Baca: Anggota Komisi VI: Hanya Pencitraan, Ahok Serang Institusi Sendiri

"Selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sudah berapa kali sih Pak Ahok melakukan kunjungan ke kilang-kilang Pertamina?"

"Setahu saya Pertamina telah membangun Kilang Langit Biru Cilacap Tahun 2015-2019," kata Andre.

Berita Rekomendasi

Andre pun menyarankan kepada Ahok untuk melaksanakan tugasnya secara baik dan jika memang punya bukti terkait pernyataannya, sebaiknya laporkan saja ke pihak yang berwenang.

"Ada KPK, Kejaksaan dan juga kepolisian, jangan tuduh sana sini tapi sebenarnya tidak ada bukti."

"Untuk itu saya usul sebaiknya Presiden Jokowi dan Menteri BUMN copot saja Pak Ahok daripada terus membuat kegaduhan yang tidak perlu," tegasnya.

Herman Khaeron

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron meminta Ahok menggunakan kewenangannya untuk melakukan pembinaan dan pengawasannya secara internal.


"Saya setuji bahwa Pertamina harus efisien, profesional, dan menjadi perusahaan hebat ke depan."

"Tetapi dikala Pertamina rugi Rp 11,3 triliun dan kerugian ini di era Ahok, janganlah menyerang institusi sendiri dan bahkan menyerang Kementerian BUMN untuk dibubarkan," kata Herman, saat dihubungi Tribunnews.com.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas