Luhut Dipercaya Jokowi Tangani Covid-19, Donny Gahral Adian Angkat Suara
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian beberkan alasan penunjukkan Luhut Binsar Pandjaitan tangani Covid-19.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Presiden percaya kepada beliau karena selama ini beliau mampu mengekseskusi apapun yang diminta oleh Presiden," tambah dia.
Baca: Jadi Masalah Ekonomi, Luhut Akui Ikut Tangani Covid-19 di 8 Provinsi
Presiden instruksikan kasus Covid019 di 9 provinsi prioritas diturunkan
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meminta angka kematian dan laju penularan virus corona atau Covid-19 di sembilan provinsi prioritas diturunkan.
Adapun sembilan provinsi prioritas yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.
Kesembilan daerah tersebut menjadi sorotan Presiden lantaran menyumbang 75 persen dari kasus Covid-19 di tanah air.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).
Baca: Jubir Satgas Covid-19: PSBM Menekan Mobilitas Penduduk Zona Merah
"Presiden telah menugaskan Menko Marves Luhut Panjaitan dan Kepala BNPB bekerja sama dengan Menkes Terawan untuk menangani kasus Covid-19," kata Wiku Adisasmito.
"Targetnya adalah penurunan penambahan kasus harian, peningkatan kesembuhan, dan menurunkan angka kematian dalam dua minggu ke depan," lanjut Wiku.
Untuk itu, lanjut Wiku, Presiden meminta penerapan aturan tentang pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.
Wiku mengatakan, penerapan aturan tersebut menyertakan sanksi pidana yang bisa diterapkan dalam menertibkan masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Baca: Ketua Satgas: Walaupun Vaksin dan Obat Ditemukan, Belum Tentu Covid-19 Akan Berakhir
Selain itu, Presiden menginstruksikan agar para menterinya ini memperbaiki manajemen perawatan pasien Covid-19 di sembilan provinsi itu.
"Peningkatan manajemen perawatan pasien Covid berguna untuk menurunkan mortality rate (angka kematian)."
"Dan meningkatkan tingkat kesembuhan, dan spesifik dalam penanganan klaster Covid di setiap provinsi," pungkas Wiku.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin)