Mengapa Jokowi Tak Berbahasa Inggris dan Memilih Bahasa Indonesia Saat Pidato di Sidang PBB?
Presiden Jokowi menggunakan bahasa Indonesia saat berpidaro dalam Sidang Majelis Umum PBB. Mengapa tidak berbahasa internasional, yakni bahasa Inggris
Editor: Anita K Wardhani
Jokowi mengatakan, tahun ini Indonesia juga merayakan ulang tahunnya ke-75.
Indonesia bertekad untuk memberi kontribusi bagi perdamaian dunia.
Jokowi kemudian menyinggung soal Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang digagas Presiden Soekarno.
Konferensi itu kemudian menghasilkan Dasa Sila Bandung.
Palestina, menurut Jokowi, menjadi satu-satunya negara yang hadir di KAA tetapi belum menikmati kemerdekaan.
"Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya. Di kawasan kami sendiri, bersama negara ASEAN lainnya, Indonesia akan terus menjaga Asia Tenggara… sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Jokowi.
3. Tiga Buah Pemikiran
Di akhir pidato, Jokowi menyampaikan tiga buah pemikirannya.
Pertama, soal perlunya PBB berbenah melakukan reformasi, revitalisasi dan efiseinsi.
Kedua, perlunya penguatan kepemimpinan global.
Dan ketiga, kerjasama kerja sama dalam penanganan Covid-19 yang harus diperkuat.
(Tribunnews.com/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.