Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Jadi Jenderal saat Kabinet 1 Jokowi, Gatot Nurmantyo Kini Kerap Mengkritik, Ini Faktanya

Gatot bahkan kerap mendampingi Jokowi untuk safari ke sejumlah pasukan elite TNI ketika ibu kota Jakarta sedang panas dilanda demo anti-Ahok.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dulu Jadi Jenderal saat Kabinet 1 Jokowi, Gatot Nurmantyo Kini Kerap Mengkritik, Ini Faktanya
TribunWow.com
Gatot Nurmantyo. 

Hingga akhirnya menjelang diganti, Gatot merombak 85 jajaran perwira di tubuh TNI.

Langkah tersebut dinilai tidak etis, mengingat struktur personel TNI selayaknya dibentuk oleh sosok yang bakal menggantikan jenderal bintang empat tersebut, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto.

Jadi Deklarator KAMI

Setelah sekian lama tak muncul, kini Gatot Nurmantyo ikut mendeklarasikan Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Saat deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo mengingatkan ancaman perang proksi atau proxy war di Indonesia.

"Pada tanggal 10 Maret 2014 saya berkesempatan dialog dengan civitas akademika Universitas Indonesia," kata Gatot dikutip dari akun Youtube Realita TV, Selasa (18/8/2020).

"Saya berbicara antara lain tentang proxy war, yang kini telah menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa," lanjut dia.

Baca: Bantah Dicopot Karena Putar Film G30S/PKI, Gatot Nurmantyo : Sudah Waktunya Berhenti

Berita Rekomendasi

Gatot menilai, penguasaan dari negara lain tidak hanya bisa dilakukan secara fisik, bisa juga melalui proxy.

Ia menambahkan, bahaya proxy war juga diperparah dengan adanya oligarki politik menggunakan dalih konstitusi.

"Bagi intervensi pemilu, dan memilih pejabat untuk pada saatnya pejabat tersebut bisa dikenalkan bahkan menjadi boneka bagi kepentingan lain yang bukan tujuan dan kepentingan negara," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

Selain di Jakarta, Gatot Nurmantyo juga mendeklarasikan KAMI di Jawa Tengah dan DIY di Solo, Kamis (20/8/2020).

Ia menegaskan, KAMI merupakan gerakan moral dan bukan ingin berkembang menjadi partai politik.

Letjen (Purn) Yunus Yosfiah dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Letjen (Purn) Yunus Yosfiah dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. (Kolase Kompascom/Wikipedia)

Pernah Menolak Menjadi Panglima TNI

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengaku diminta tiga kali oleh Presiden Joko Widodo, untuk menjadi orang nomor satu di TNI.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas