Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA-FAKTA Film G30S/PKI: Biaya Produksi Termahal di Masanya hingga Beberapa Adegan Tuai Perdebatan

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI atau dikenal dengan film G30S/PKI ternyata ada beberapa fakta di dalamnya. Berikut fakta-fakta film G30S/PKI.

Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in FAKTA-FAKTA Film G30S/PKI: Biaya Produksi Termahal di Masanya hingga Beberapa Adegan Tuai Perdebatan
TribunWiki
Poster film G30S/PKI 

Adapun jalan cerita film ini didasarkan pada buku Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI yang ditulis oleh sejarawan militer, Nugroho Notosusanto.

2. Film dengan Biaya Produksi Termahal di Masanya

Semua organ tubuh para perwira tinggi AD yang dibunuh di Lubang Buaya masih utuh sama sekali. 5 Adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI yang Dinilai Tak Sesuai Fakta Sejarah: 1 Bagian Sangat Mencolok
Adegan Film Pengkhianatan G30S/PKI  (REPRO FILM PENGKHIANATAN G30S/PKI/CAPTURE YOUTUBE VIRAL MEDIA)

Proses produksi film G30S/PKI menghabiskan biaya sebesar Rp 800 juta.

Angka tersebut terbilang terbesar untuk produksi film di masa itu.

Dikutip dari pemberitaan Intisari pada 20 September 2017, mungkin 10 kali lipat dalam nilai mata uang di tahun 2017.

3. Tak Lagi Wajib Ditayangkan Sejak 1998

Film ini kemudian dihentikan kewajiban penanyangannya pada Oktober 1998 seiring jatuhnya kekuasan Presiden Soeharto pada Mei 1998.

BERITA REKOMENDASI

Mengutip Intisari, ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya, 21 Mei 1998, mulai banyak pihak mengkritisi film ini.

Film yang sejak semula memang tujuannya sebagai film propaganda di era pemerintahannya.

Baca: Kontroversi Nobar Film G30S: Dihentikan Letjen TNI Yunus Yosfiah, Diwajibkan Lagi Jenderal Gatot

Baca: Agar Ingat Sejarah, Politikus Gerindra Berharap Ada Investor Buat Film G30S/PKI Terbaru

Ini diperkuat oleh hasil riset beberapa sejarawan yang baru terungkap setelah Presiden Soeharto berhenti.

Dari rujukan-rujukan yang diperoleh Imelda Bachtiar, penulis memor kesejarahan, yang dimuat di Intisari, setidaknya ada tiga tokoh sentral yang berperan dalam dihentikannya pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI.

Mereka adalah almarhum Marsekal Udara Saleh Basarah, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah, dan Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono.


Majalah Tempo menulis, Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono saat itu mengatakan, ia pernah ditelepon Marsekal Udara Saleh Basarah, Kepala Staf Angkatan Udara KSAU (1973-1977) sekitar bulan Juni-Juli 1998.

"Beliau keberatan karena film itu mengulang-ulang keterlibatan perwira AURI pada peristiwa itu (30 September)," kata Juwono ketika diwawancarai 28 September 2012.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas