Kepala Bakamla Ungkap Kondisi Keamanan Maritim Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia mengungkapkan kondisi terkini keamanan maritim Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia mengungkapkan kondisi terkini keamanan maritim Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Aan mengatakan saat ini masih marak terjadi penyelundupan narkoba melalui jalur laut.
Kemudian, angka kecelakaan laut masih cukup tinggi, termasuk IUU fishing (illegal fishing), pelanggaran HAM terhadap ABK Indonesia, serta pencemaran laut.
Selain itu ada pula kedatangan pencari suaka ke Indonesia dan pelanggaran wilayah oleh kapal China.
Baca: Pembubaran Acara KAMI, Polri: Mereka Tidak Memiliki Asesmen dari Satgas Covid-19
Menurut Aan jika hal tersebut tidak ditangani secara cepat dan tepat akan berdampak buruk bagi beberapa aspek penting di Indonesia di antaranya masalah ekonomi hingga kedaulatan negara.
Dengan demikian, kata Aan, butuh sinergi semua instansi untuk mengamankannya.
Kerja sama yang dilakukan, kata Aan, dapat berupa gelar operasi dan latihan bersama, pertukaran informasi, menyusun SOP bersama, dan saling membangun kapasitas untuk bersinergi serta bersama-sama menyempurnakan konsep pengamanan yang dapat diterapkan untuk menjaga perairan Indonesia.
Baca: Bakamla RI, Kemensos, dan BNPB Salurkan Bansos ke Masyarakat Pesisir Selat Lampah Natuna
Hal itulah yang membuatnya menginisiasi Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Maritim Indonesia yang dilakukan secara virtual berpusat di Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2020).
"Adapun maksud dari Rakor ini adalah menyampaikan isu terkini di laut untuk mendorong kembali tingkat kewaspadaan maritim dengan output yang diharapkan adalah adanya konsep pengamanan maritim yang dapat dilakukan bersama," kata Aan dalam keterangan resmi Humas Bakamla RI yang diterima pada Selasa (29/9/2020).
Selain itu, Aan mengatakan Rakor tersebut juga bertujuan untuk menyamakan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak stakeholder di laut dalam rangka mengamankan perairan Indonesia.
Baca: Bakamla dan TNI AL Usir Kapal Penjaga Pantai China di Natuna
Aan juga menawarkan sejumlah strategi implementasi terkait sejumlah permasalahan tersebut agar dapat didiskusikan dengan seluruh peserta Rakor.
Mengakhiri Rakor, Aan mengajak semua peserta untuk mendorong semangat kolaborasi agar dapat membuka simpul ego sektoral dan memiliki komitmen bersama yang kuat.
Selain itu ia juga mengajak para peserta berkolaborasi apapun bentuknya sebagai langkah kecil untuk mencapai tujuan yang besar bagi keamanan maritim Indonesia.
Sejumlah peserta yang hadir dalam rakor tersebut di antaranya perwakilan dari TNI AL, Polri, Kemenko Polhukam, Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Badan Intelijen Negara, Ditjen PSDKP, KKP, dan Ditjen Bea dan Cukai.