Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei SMRC: ISIS dan LGBT Lebih Tidak Disukai Publik Ketimbang Komunis

berdasarkan survei tersebut kelompok yang paling tidak disukai warga adalah ISIS dengan persentase 23 persen.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Survei SMRC: ISIS dan LGBT Lebih Tidak Disukai Publik Ketimbang Komunis
Ilustrasi dan Instagram/@satpolpppadang
Satpol PP Kota Padang meringkus 10 wanita yang diduga memiliki perilaku menyimpang lesbian di dua lokasi pada Minggu (4/11/2018). 

Ia juga menyampaikan temuan survei nasional dari Juni 2016 sampai September 2020 memperlihatkan bahwa warga yang setuju dengan isu sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak banyak berubah yakni hanya berkisar 10 sampai 16 persen.

Sebanyak 46 persen warga juga percaya bahwa isu kebangkitan PKI dihembuskan pihak tertentu untuk kepentingan tertentu dan sebetulnya tidak nyata.

"Hanya 22 persen yang percaya bahwa kebangkitan PKI itu nyata adanya," kata Sirojudin.

Selanjutnya survei tersebut juga menemukan sebanyak 47 persen warga percaya bahwa hubungan dengan RRC atau dengan Tiongkok tidak ada kaitannya dengan kebangkitan komunis, melainkan untuk kepentingan ekonomi bersama.

"Yang percaya hubungan itu terkait dengan kebangkitan komunisme dan PKI di Indonesia hanya sebanyak 26 persen," lanjut Sirojudin.

Sedangkan analisis demografi survei tersebut, kata Sirojudin, juga menemukan bahwa awareness (kesadaran) tentang isu kebangkitan PKI lebih tinggi di kelompok laki-laki, warga perkotaan, dan tinggal di daerah Sulawesi, Jateng dan DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Sedangkan tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok laki-laki, tinggal di Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera.

Berita Rekomendasi

"Kemudian awareness tentang isu kebangkitan PKI lebih tinggi pada warga dengan pendidikan tinggi. Sementara tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok berpendidikan rendah," kata Sirojudin.

Selain itu kesadaran tentang isu kebangkitan PKI, kata Sirojudin, lebih tinggi pada kelompok beragama Islam dan beretnis Minang.

Sementara tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok beragama Islam dan beretnis Betawi dan Minang.

Tingkat kesadaran terhadap isu kebangkitan PKI, kata Sirojudin, relatif lebih tinggi di kelompok pemilih PKS.

Di antara yang aware tersebut, kata Sirojudin, tingkat kesetujuan terhadap isu tersebut lebih tinggi di kelompok pemilih partai NasDem.

"Awareness dan tingkat kesetujuan terhadap isu kebangkitan PKI di kelompok pemilih Prabowo-Sandi terlihat lebih tinggi dibanding pemilih Jokowi-Maruf Amin," kata Sirojudin.

Sementara dari 14 persen yang setuju dengan isu kebangkitan PKI ada 79 persen atau 11 persen dari total populasi yang menilai kebangkitan PKI saat ini sudah menjadi ancaman.

"Dan dari 11 persen yang menilai sudah menjadi ancaman, kata Sirojudin, mayoritas atau 8 persen dari populasi merasa pemerintah kurang atau tidak tegas sama sekali dengan ancaman kebangkitan PKI tersebut," kata Sirojudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas