Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suyatmi Mengenang Kisah Sang Suami Korban Tragedi 1965, Dipermalukan Hingga Dicap Keluarga PKI

Saat itu Gimin tiba-tiba ditangkap dan dipukuli menggunakan rotan. Gimin dipaksa untuk mengakui apa saja yang dia sudah perbuat di PKI.

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suyatmi Mengenang Kisah Sang Suami Korban Tragedi 1965, Dipermalukan Hingga Dicap Keluarga PKI
dok. Asia Foundation
Suyatmi (65) mengenang cerita sang suami yang menjadi korban tragedi 1965. 

Suatu kali, ia harus meminta tanda tangan kepala desanya. Namun, kepala desa itu menolak. Katanya, "kamu itu siapa, kok minta tanda tangan ke saya. Sana minta ke tokohnya PKI."

Di lain waktu, Suyatmi dan anaknya juga dipermalukan saat mengunjungi suatu pengajian.

Ustaz yang memimpin pengajian tersebut tiba-tiba berkata di depan umum, "Mas Deni (anak Suyatmi, red) ini mau melanggengkan PKI, ya?"

Selain itu, saat anaknya yang lain melamar untuk menjadi polisi, langkahnya terhenti karena sampulde, semacam surat kaleng yang isinya menyebutkan kalau dia anak PKI.

Baca: Alissa Wahid Nilai Isu Kebangkitan PKI Propaganda yang Tidak Laku

Belum lagi saat Gimin akan dibebaskan, Pemuda Pancasila dan kepala desanya tidak mau menerima Gimin di tengah masyarakat.

Gimin pun akhirnya dipindahkan ke Pulau Buru dan ditahan selama 8 tahun 7 bulan.

Penderitaan-penderitaan tersebut tidak membuat Suyatmi menyerah dengan kehidupan.

BERITA TERKAIT

Dia pun melakukan apa saja untuk menghidupi keluarganya.

Saat ditanya apa saja yang dia lakukan, Suyatmi tidak menjawabnya karena merasa kurang etis jika dibicarakan.

"Intinya, saya tidak malu kepada siapapun, termasuk tetangga," kata Suyatmi. (tribun jakarta/Kurniawati Hasjanah)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas