Webinar Nasional Keenam TMP Bertema Wisata Dihadiri 10 Ribu Lebih Partisipan
Sementara itu acara dibuka langsung oleh Sekjen DPP TMP Restu Hapsari, menggantikan Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait.
Editor: Hasanudin Aco
Di saat yang sama, sektor wisata Indonesia harus mengembangkan terus kearifan dan budaya lokal sebagai kekayaan kultural Nusantara tetap terus bertahan dan kokoh sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
"Perlu juga koordinasi antar-pimpinan daerah yang berda di sekitar Danau Toba, di bawah koordinasi pemerintah provinsi dan pusat, sehingga pembangunan berjalan dengan pola pembangun semesta," kata Djarot.
Menteri Wishnutama mengatakan bahwa kesehatan adalah kunci sukses dalam mengembalikan ekonomi dan wisata.
Sebab wisata termasuk yang paling terdampak akibat Covid-19 karena wisata tergantung pada pergerakan manusia, bukan hanya bagi Indonesia namun juga bagi berbagai negara di dunia.
"Karena itu harus melakukan protokol kesehatan dengan disiplin, ketat dan baik sehingga wisatawan mau datang dengan tetap menjalankan juga protokol kesehatan," kata Wishnu.
Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan bahwa kondisi Samosir yang dalam kondisi zona hijau merupakan modal dasar dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Pemerintah pun terus melakukan kerja keras dengan berbagai langkah dan kebijakan sehingga Samosir tetap menjadi Zona hijau.
"Pemerintah juga membuat pedoman untuk kunjungan wisatawan dengan SOP Protokol Kesehatan, baik bagi pengelola tempat wisata dan rumah makan maupun pengunjung yang datang. Selain mempertahankan zona hijau, langkah pemerintah yang diambil diantaranya adalah memberikan sertifikasi bagi obyek wisata yang telah memenuhi SOP Protokol kesehatan; meningkatkan promosi melalui media online dan media lainnya dan membuat atraksi berbasis desa," ungkap Rapidin.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial sebagai sumber pendapatan asli daerah dengan cara mengembangkan program pembangunan dan pendayagunaa sumber daya pariwisata sebagai kegiatan yang mempunyai multi dimensi dalam pembangunan sektor pariwisata.
"Dengan ditambahnya Universitas menunjukkan bahwa ada perubahan sistemik bahkan peningkatan pariwisata akan semakin meningkat dan berkembang," jelasnya.
Dian Armanto mempertegas bahwa kehadiran perguruan tinggi untuk mengembangkan pariwisata sangat penting.
Dengan adanya perguruan tinggi ini maka bisa meningkatkan sektor wisata dengan mendapatkan tim ahli, menganalisis data wisata, meneliti kebijakan pariwisata, menganlisis pengembangan potensi pariwisata di daerah, pembangunan ekonmi pendesaan serta membangun jaringan promosi di tingkat nasional maupun ienternasional.
"Usul ke depan adalah dengan terus meningkatkan akses, atraksi, promosi dan permodalan. Harus juga ada kebijakan kampus merdeka dengan memberikan kesempatan membuka prodi baru. Hal yang tak kalah penting adalah kerjasama saling menguntungkan antara pemerintah dengan perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara," jelas Dian.
Perwakilan Univeritas Prima Indonesia, Arjon Turnip, mengatakan bahwa tantangan di Danau Toba adalah masih ada banyaknya lahan kosong, permukaan air yang turun, hutan dan lingkungan yang rusak, air yang tercemar sisa pelet keramba dan degradasi lahan.