Ibadah Umrah di Arab Saudi Dibuka Lagi: Ada Slot Waktu hingga Jemaah Dibatasi 6.000 Per Hari
Setelah lebih dari enam bulan ditutup, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka kembali membuka pintu Masjidil Haram
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Setelah lebih dari enam bulan ditutup, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka kembali membuka pintu Masjidil Haram, Makkah, bagi kaum muslimin, mulai Minggu (4/10/2020) kemarin.
Hal ini juga sekaligus menjadi penanda dibukanya kembali pelaksanaan ibadah umrah dengan jumlah terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan, digelarnya kembali ibadah umrah di Masjidil Haram dan mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi dengan mematuhi tindakan pencegahan pandemi dilakukan berdasarkan persetujuan Raja Salman.
Baca: Jemaah umrah gelombang pertama tiba di Masjidil Haram
”Persetujuan kerajaan mencerminkan ketajaman kepemimpinan Saudi guna memastikan keamanan pengunjung mesjid suci, sebagai tanggapan atas keinginan umat Islam untuk melaksanakan umrah,” kata Al Sudais, Minggu (4/10/2020).
Baca: Skenario Umrah Pertama Saat Pandemi, Tawaf Spiral, Ada Kamera Termal Pantau Jarak Jemaah
Dibukanya kembali pelaksanaan ibadah umrah ini disambut gembira warga Makkah.
”Seluruh warga Makkah sangat bahagia hari ini. Rasanya seperti bebas dari penjara.'
“Kami benar-benar kangen dengan nuansa ibadah umrah di kota ini,” kata Yasser al-Zahrani, seorang warga Makkah.
Al-Zahrani berharap ke depannya tidak ada lagi penutupan Masjidil Haram. Menurutnya, ketika Ibadah umrah dilarang untuk sementara waktu, hidup terasa seperti mimpi buruk.
Alasannya, nyaris tidak ada pekerjaan untuk membayar tagihan-tagihannya.
Sebagai perbandingan, sebelum pandemi Covid-19 (virus Corona), kurang lebih ada 1.300 hotel yang aktif di Makkah setiap harinya. Sebab, mereka harus menangani jemaah-jemaah umrah yang terus berdatangan.
Namun ketika terjadi pandemi Covid-19, hotel-hotel itu jadi sepi pengunjung.
”Selama pandemi, (karena hotel sepi) kami tidak dibayar. Beberapa yang bekerja di sektor perhotelan juga di-PHK,” ujar seorang pekerja hotel yang enggan disebutkan namanya.
Meski pelaksanaan ibadah umrah sudah dibuka, otoritas Arab Saudi masih memberlakukan sejumlah pembatasan.
Untuk memastikan tidak ada cluster baru selama ibadah umrah, Kementerian Haji dan Umrah tidak hanya menerapkan pembatasan, tetapi juga pencegahan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.