Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibadah Umrah di Arab Saudi Dibuka Lagi: Ada Slot Waktu hingga Jemaah Dibatasi 6.000 Per Hari

Setelah lebih dari enam bulan ditutup, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka kembali membuka pintu Masjidil Haram

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
zoom-in Ibadah Umrah di Arab Saudi Dibuka Lagi: Ada Slot Waktu hingga Jemaah Dibatasi 6.000 Per Hari
Tangkap layar channel YouTube Kluyuran Crew
Setelah lebih dari enam bulan ditutup, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka kembali membuka pintu Masjidil Haram, Makkah, bagi kaum muslimin, mulai Minggu (4/10/2020) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Setelah lebih dari enam bulan ditutup, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka kembali membuka pintu Masjidil Haram, Makkah, bagi kaum muslimin, mulai Minggu (4/10/2020) kemarin.

Hal ini juga sekaligus menjadi penanda dibukanya kembali pelaksanaan ibadah umrah dengan jumlah terbatas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan, digelarnya kembali ibadah umrah di Masjidil Haram dan mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi dengan mematuhi tindakan pencegahan pandemi dilakukan berdasarkan persetujuan Raja Salman.

Baca: Jemaah umrah gelombang pertama tiba di Masjidil Haram

”Persetujuan kerajaan mencerminkan ketajaman kepemimpinan Saudi guna memastikan keamanan pengunjung mesjid suci, sebagai tanggapan atas keinginan umat Islam untuk melaksanakan umrah,” kata Al Sudais, Minggu (4/10/2020).

Baca: Skenario Umrah Pertama Saat Pandemi, Tawaf Spiral, Ada Kamera Termal Pantau Jarak Jemaah

Dibukanya kembali pelaksanaan ibadah umrah ini disambut gembira warga Makkah.

”Seluruh warga Makkah sangat bahagia hari ini. Rasanya seperti bebas dari penjara.'

“Kami benar-benar kangen dengan nuansa ibadah umrah di kota ini,” kata Yasser al-Zahrani, seorang warga Makkah.

Berita Rekomendasi

Al-Zahrani berharap ke depannya tidak ada lagi penutupan Masjidil Haram. Menurutnya, ketika Ibadah umrah dilarang untuk sementara waktu, hidup terasa seperti mimpi buruk.

Alasannya, nyaris tidak ada pekerjaan untuk membayar tagihan-tagihannya.

Sebagai perbandingan, sebelum pandemi Covid-19 (virus Corona), kurang lebih ada 1.300 hotel yang aktif di Makkah setiap harinya. Sebab, mereka harus menangani jemaah-jemaah umrah yang terus berdatangan.

Namun ketika terjadi pandemi Covid-19, hotel-hotel itu jadi sepi pengunjung.

”Selama pandemi, (karena hotel sepi) kami tidak dibayar. Beberapa yang bekerja di sektor perhotelan juga di-PHK,” ujar seorang pekerja hotel yang enggan disebutkan namanya.

Meski pelaksanaan ibadah umrah sudah dibuka, otoritas Arab Saudi masih memberlakukan sejumlah pembatasan.

Untuk memastikan tidak ada cluster baru selama ibadah umrah, Kementerian Haji dan Umrah tidak hanya menerapkan pembatasan, tetapi juga pencegahan.

Perihal kapasitas misalnya, jemaah yang diizinkan ke Baitullah hanya boleh 30 persen dari kapasitas maksimal atau setara dengan 6.000 orang per hari dibagi beberapa kelompok sesuai dengan slot waktu yang disediakan.

Tiap kelompok mendapat durasi 3 jam. Selain itu, umrah dibuka untuk jemaah domestik dulu selama sebulan, sebelum dibuka untuk jemaah dari luar negeri.

Setelah mengambil miqat dan mengenakan baju ihram, mereka berkumpul di lima meeting point antara lain Al-Gaza, Ajyad, dan Al-Shasha. Fasilitas yang didapat bebas biaya alias gratis. Di sini mereka bersama-sama naik bus menuju Masjidil Haram dengan didampingi tenaga medis profesional.

Di pintu masuk, kamera pendeteksi suhu tubuh akan memindai suhu masing-masing jemaah. Jika ada yang suhunya tinggi atau diduga tertular Covid-19, bel peringatan langsung dibunyikan.

Sementara di dalam lokasi ibadah, pembersihan dilakukan 10 kali sehari termasuk pembersihan pendingin udara. Hal itu dilakukan di tiap jeda masuk rombongan baru.

Pembersihan tersebut tidak terbatas di lokasi ibadah, tetapi juga kamar mandi, kolam, dan eskalator. Sebagai pelengkap, di berbagai sisi Masjidil Haram akan disiapkan hand sanitizer.

Kurang lebih 1.000 petugas telah dilatih dan dikerahkan untuk memastikan semua langkah pencegahan dan pembatasan sosial ditaati jemaah Umrah.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, ibadah umrah saat ini dibuka khusus bagi masyarakat Arab Saudi di dalam negeri. Untuk umrah bagi jemaah luar negeri yang direncanakan dibuka pada 1 November belum ada daftar negara yang diperbolehkan masuk ke Saudi untuk umrah.

"Masih menunggu lebih lanjut rekomendasi pemerintah Saudi," ujarnya.

Tahun lalu, total jemaah umrah di Arab Saudi ditaksir mencapai 19 juta orang. Pendapatan dari situ, termasuk menghitung biaya logistik, transport, oleh-oleh, dan konsumsi, bisa mencapai US$12 miliar.

Untuk tahun ini, Pangeran Mohammed bin Salman memasang target minimal ada 15 juta pengunjung. Namun, dengan situasi pandemi, angka tersebut diyakini akan sulit tercapai. Belum diketahui apakah Pangeran Salman sudah mengubah proyeksinya atau belum.(tribun network/rin/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas