Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Kepemimpinan Ahmad Syaikhu Tak Jadi Faktor Tunggal Tentukan Maju Tidaknya PKS

Karyono Wibowo menyoroti soal terpilihnya Ahmad Syaikhu sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2020-2025.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Sebut Kepemimpinan Ahmad Syaikhu Tak Jadi Faktor Tunggal Tentukan Maju Tidaknya PKS
Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Ahmad Syaikhu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyoroti soal terpilihnya Ahmad Syaikhu sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2020-2025.

Menurut Karyono, kepemimpinan Achmad Syaikhu tidak menjadi faktor tunggal yang menentukan maju tidaknya partai.

"PKS tidak terjebak pada simbol pemimpin, tetapi patuh pada platform perjuangan, peraturan dan mekanisme, serta program partai. PKS berhasil membangun sistem kaderisasi yang melahirkan militansi. Meskipun secara hierarki organisasi ada Dewan Syuro yang sangat berpengaruh dalam struktur organisasi PKS, partai ini bergerak secara sistemik," katanya dalam keterangan kepada Tribunnews, Senin (5/10/2020).

Baca: Mengenal Sosok Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sempat Dikabarkan Bakal Menjadi Wakil Gubernur DKI

Syaikhu dipercaya menjadi Presiden PKS karena dinilai menjadi salah satu kader terbaik partai yang layak memimpin PKS.

"Meski Achmad Syaikhu pernah gagal dalam pertarungan Pilkada sebanyak dua kali (Pilkada Jawa Barat dan sebagai bursa Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta), itu bukan bagi PKS hal itu tidak menjadi tolok ukur," katanya.

Karyono juga menyoroti bagaimana sikap PKS di bawah Syaikhu yang akan tetap berada di jalur oposisi untuk perhelatan Pemilu 2024.

Baca: Terpilih Jadi Presiden PKS yang Baru, Ahmad Syaikhu Tegaskan Partainya Tetap Jadi Oposisi

Berita Rekomendasi

Menurutnya, sukses tidaknya PKS pada 2024 tergantung kerja kolektif, taktik dan strategi yang efektif.

"Sikap oposisi PKS pada pemerintahan Jokowi jilid I justru menguntungkan PKS pada pemilu 2019 lalu. Suara PKS meningkat dibanding pada pemilu 2014. Keberhasilan ini menurut saya karena kelihaian PKS dalam menyusun strategi," kata Karyono.

Strategi PKS di satu sisi, menurut Karyono, membangun citra partai sebagai partai oposisi yang benar-benar oposisi di antara partai oposisi lainnya.

Baca: BREAKINGNEWS: Ahmad Syaikhu Terpilih sebagai Presiden PKS Masa Bakti 2020-2025

Hal itu terbukti sebagaimana gerakan 2019 Ganti Presiden oleh Mardani Ali Sera.

Hal tersebut tampaknya akan diulangi pada 2024, meski formulanya tentu berbeda, mengingat capres-cawpres tak ada yang dari petahana lagi.

"Dengan posisi PKS saat ini yang berada di luar pemerintahan, tampaknya untuk menghadapi Pemilu 2024, PKS menggunakan strategi yang sama untuk mengulang kesuksesan pada Pemilu 2019 lalu," kata Karyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas