TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menceritakan pengalamannya setelah diangkat menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo.

Nadiem mengungkapkan banyak sekali perbedaan antara pekerjaan di sektor swasta dengan pemerintahan.

Menurut Nadiem, perbedaan terbesar adalah pada sistem birokrasi. Padahal Nadiem mengaku pernah bekerja sebagai konsultan yang bermitra dengan perusahaan BUMN.

"Beda sekali dari perusahaan BUMN, masuk ke birokrasi pemerintahan itu juga besar bedanya," ujar Nadiem saat live di akun Instagramnya bersama Dian Sastrowardoyo, Jumat (9/10/2020).

Baca: Nadiem Makarim Akui Teknologi Tidak Bisa Gantikan Interaksi Sosial Saat Pembelajaran

Menurut Nadiem, pekerjaan di lembaga pemerintah memiliki banyak sisi administratif. Nadiem juga mengatakan banyak aturan yang harus dijalankan pada lembaga pemerintahan.

Mantan CEO Gojek ini menilai hal tersebut tidak terdapat pada sistem di perusahaan swasta.

"Kan banyak aturan, jadinya banyak sekali proses-proses yang tadinya di swasta tadinya enggak ada jadi ada. Jadi untuk kita mengambil langkah dari A ke B itu banyak banget urusan prosesnya, administratifnya dan lain-lain untuk mencapainya," ungkap Nadiem.

Dirinya mengatakan panjangnya proses administrasi membuat pekerjaan di lembaga pemerintahan lebih lama dibanding swasta.

Nadiem mengaku harus bersabar menghadapi pekerjaan yang lebih lama dirampungkan.

"Di pemerintah tuh harus bisa sabar. Semua yang kita mau melakukan, kalau di swasta bisa melakukannya dalam seminggu. Kalau di pemerintah mungkin makan waktu 2 bulan," tutur Nadiem.

Meski begitu, Nadiem mencoba beradaptasi.

Bahkan dirinya mengaku mengadaptasikan ekspektasinya selama bekerja sebagai menteri.

"Dan itu satu hal yang ya sudah saya adaptasi saja. Ekspektasinya harus beradaptasi. Itu satu perubahan yang terbesar," pungkas Nadiem.