Dikritik Fadli Zon, Pengamat Intelijen Nilai Wajar BIN Gunakan Jubir dan Berkomunikasi dengan Publik
Analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan tidak masalah lembaga intelijen mempunyai juru bicara
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra Fadli Zon diketahui mengkritik juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto saat menyebut BIN sudah mengantongi dalang dibalik demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Fadli mengaku heran institusi BIN menggunakan juru bicara, apalagi sampai mengumumkan informasi ke publik. Menurutnya tugas BIN hanya melaporkan informasi itu ke Presiden.
Analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan tidak masalah lembaga intelijen mempunyai juru bicara dan berkomunikasi dengan publik.
Baca: Pengamat Intelijen Sebut Ada Penyusup dalam Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja
"Beberapa lembaga intelijen milik negara lain juga mempunyai juru bicara untuk berkomunikasi dengan publik. CIA contohnya, mempunyai juru bicara wanita bernama Nicole de Haay," ujar Stanislaus, saat dihubungi, Senin (12/10/2020).
"Bahkan lembaga intelijen di negara lain juga mempunyai akun media sosial yang cukup aktif berinteraksi dengan publik," imbuhnya.
Stanislaus juga menjelaskan bahwa di era demokrasi ini lembaga intelijen perlu menjaga hubungan baik dengan publik dan salah satu caranya adalah berkomunikasi.
Baca: 1.702 Warga Surabaya Positif Covid-19 Setelah Dites Swab Satuan Intelijen Medis BIN
Namun, batasan-batasan konten yang dikomunikasikan tentu sangat terbatas. Apalagi, kata dia, mengingat lembaga intelijen seperti BIN mempunyai single client dan end user yaitu Presiden.
Stanislaus meyakini juru bicara BIN dalam hal ini tentu sudah memilah informasi mana yang akan disampaikan kepada publik dan mana yang menjadi informasi intelijen untuk disampaikan kepada user.
"Dalam peristiwa-peristiwa tertentu, terutama yang memerlukan peran BIN seperti ketika ada ancaman bagi negara, maka wajar jika BIN berkomunikasi dengan masyarakat, yang penting bukan membuka informasi intelijen" pungkasnya.
Baca: Polemik Pasukan Rajawali Bentukan BIN, Ini Kata Pengamat Intelijen
Diketahui, politikus Gerindra Fadli Zon mengkritik pernyataan juru bicara BIN Wawan Purwanto melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada Minggu 11 Oktober 2020.
"Memang aneh ini BIN kok pakai jubir segala. Setahu sy dinas intelijen asing spt CIA Amerika Serikat, MI6 Inggris atau SVR n FSB Rusia, tak ada juru bicara," cuit Fadli, yang dikutip Tribunnews.com, Senin (12/10/2020).
Fadli yang juga anggota Komisi I DPR RI juga menyinggung BIN yang mengumumkan informasi intelijen ke publik. Menurutnya informasi itu harusnya hanya dilaporkan kepada presiden.
"Apalagi sampai mengumumkan bahan info intelijen ke publik. Lapor saja ke Presiden apa infonya," tulis Fadli, masih dalam cuitan yang sama.