Mengenal Apa Itu Rebo Wekasan dan Tata Cara Sholat Tolak Bala Beserta Niatnya
Pada Rabu (14/10/2020) hari ini merupakan hari Rebo Wekasan. Apa itu Rebo Wekasan dan tata cara sholat tolak bala beserta niatnya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang memasuki bulan Maulid atau Mulud atau Rabbiul Awal, banyak masyarakat, khususnya masyarakat Jawa yang merayakan Rebo Wekasan.
Rebo Wekasan sendiri jatuh pada Rabu (14/10/2020) hari ini.
Lantas, apa itu Rebo Wekasan?
Jika mengutip laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik, disparbud.gresikkab.go.id, Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan merupakan kegiatan masyarakat Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Rebo Wekasan adalah sedekah bumi berupa selamatan di sekitar Telaga Suci.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar.
Baca juga: Rebo Wekasan: Inilah Amalan Serta Tata Cara Sholat Tolak Bala, Niat, dan Doanya
Menurut cerita tutur, pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar, Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan permintaan masyarakat Dusun Sumber Desa Suci, yang telah lama menantikan sumber air guna mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Sehingga pada malam hari Rabu akhir bulan Safar, masyarakat mengadakan selamatan sedekah bumi dengan harapan mendapatkan berkah dari Tuhan yang Maha Esa.
Tradisi ini dilakukan sampai sekarang.
Kegiatan masyarakat seperti ini juga terjadi di Desa Kembangan Kecamatan Kebomas.
Di sisi lain, mengutip dari tanya jawab agama di situs tebuireng.online, Rabu Wekasan digunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
Tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lainnya.
Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Fiqh Tebuireng online, A Muabrok Yasin menjelaskan, asal-usul tradisi Rebo Wekasan.
Baca juga: Apa Itu Rebo Wekasan? Ini Pengertian Rabu Pamungkas, Amalan, Doa, dan Tata Cara Shalat Tolak Bala
Tradisi Rebo Wekasan bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam' i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).