Survei KedaiKopi: Publik Yakin Vaksin Merah Putih Bisa Atasi Covid-19
Sebanyak 70,7 persen responden menyatakan optimis Vaksin Merah Putih akan menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
Soal efektivitas alat ini, sebanyak 71,1 persen responden optimis GeNose mampu membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Merah Putih Direncanakan Dimulai Tahun Depan
Sementara itu, saat ditanya tentang pengetahuan responden seputar ventilator yang dikembangkan ITB bersama UI dan Unpad, 53 persen lebih mengaku tahu tentang inovasi ini. "Optimisme terhadap ventilator, 70 persen," sebut Justito.
Survei Opini Publik Pengembangan Vaksin Merah Putih ini diselenggarakan KedaiKOPI pada 8 - 10 Oktober 2020 dengan menggunakan telepon (telesurvei) kepada 803 responden yang merupakan pekerja/karyawan kantor di DKI Jakarta.
Pemilihan kriteria pekerja kantor dilandaskan pada alasan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang relatif sedang sampai tinggi tentang isu nasional dan perekonomian nasional.
Responden survei berasal dari panel survei Lembaga Survei KedaiKOPI dari Agustus 2018 – Agustus 2020 yang berjumlah 5.426 orang, dengan kriteria pekerja kantor di Jakarta dan berusia ≥ 17 tahun. Dengan demikian tingkat respons (response rate) telesurvei adalah sebesar 14,8%.
DPR mendukung
Sri Rahayu, Wakil Ketua Komisi IX DPR/F-PDI Perjuangan mengatakan, DPR memberikan dukungan penuh untuk upaya mendapatkan vaksin Covid-19 seperti Vaksin Merah Putih yang diinisiasi Kemenristek.
"Kita support upaya mendapatkan vaksin ini. Salah satu kelemahan kita selama ini adalah kita kekurangan anggaran untuk mendukung risetnya," ujar Sri Rahayu.
Dia mengatakan, kesadaran masyarakat Indonesia, termasuk yang tinggal di perkotaan masih belum terlalu tinggi seperti kebiasaan mengenakan masker dan menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan.
"Apapun alasannya, kenyataannya Covid-19 ini ada dan membahayakan nyawa," tegas Sri Rahayu.
Dokter Daeng Muhammad Faqih, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia mengatakan, tingkat pendidikan seseorang berpengaruh pada pemahaman orang terhadap bahaya Covid-19.
Agar lebih meluas lagi masyarakat yang teredukasi tentang virus Covid-19 ini dengan benar, Daeng menyarankan agar Pemerintah melibatkan tokoh masyarakat termasuk ulama yang memiliki akar ke massa grassroot.
"Pemerintah harus melibatkan lebih luas lagi pihak-pihak di masyarakat yang lebih punya pengaruh di grassroot, misalnya tokoh masyarakat."
"Ini perlu karena menjelang vaksinasi nanti, persepsi maayarakat terhadap vaksinasi agar berjalan baik. Selama ini Pemerintah sudah melibatkan banyak pihak untuk sosialisasi, tapi sebagian (pihak yang dilibatkan) masih kurang mengakar," kritiknya.
Dokter Daeng menambahan, persepsi keliru tentang vaksin juga harus segera diluruskan dengan dibamtu oleh pimpinan akar rumput.
"Ini akan sangat efekrif jika melibatkan lembaga-lembaga keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU. Kita di organisasi IDI mendukung upaya inovasi Kemenristek bersama Institut Biologi Molekuler Eijkman membuat Vaksin Merah Putih ini," ujar Daeng.