Tahap Awal, Indonesia Beri Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta orang
"Bulan November dan Desember 2020 kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," ujar Yurianto.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 9,1 juta orang yang rentan terinfeksi Covid-19 pada November ini.
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto, dalam press briefing secara virtual, Senin (18/10/2020).
"Bulan November dan Desember 2020 kami sudah mendapatkan kepastian ketersediaan untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," ujar Yurianto.
Baca juga: BREAKING NEWS Corona Indonesia 19 Oktober Bertambah 3.373, Total Menjadi 365.240 Kasus
Ia menuturkan, pemerintah RI telah mendapatkan komitmen ketersediaan vaksin dari China yakni Sinovac, Sinofarm, dan Cansino.
Di mana Sinovac berkomitmen mengirimkan vaksin dalam dua kali pengiriman yang masing-masing 1,5 juta vaksin.
Sinovac diberikan dua kali suntikan pada satu orang dengan jeda 14 hari.
Sehingga 3 juta vaksin yang datang untuk 1,5 juta orang.
Baca juga: Doni Monardo Serukan Liburan Aman Covid-19 dan Nyaman Tanpa Kerumunan
"Rencana awal di bulan November 1,5 juta (dosis) vaksin, dan Desember 1,5 juta (dosis) vaksin," ujarnya.
Kemudian, pemerintah mendapatkan komitmen pengiriman 15 juta dosis vaksin dari Sinofarm yang bisa digunakan untuk mengimunisasi 7,5 juta orang.
Serta 100 ribu dosis vaksin dari Cansino 100 ribu orang.
Pemerintah Pastikan Aman dan Halal
Namun sebelum melakukan proses vaksinasi, Yurianto menegaskan pemerintah terlebih dahulu menunggu izin keamanan dari BPOM dan kehalalan dari MUI.
"Sekarang sedang kami proses, selesai kira-kira di akhir bulan Oktober ini, setidak-tidaknya minggu pertama November kami harapkan kita sudah mendapatkan kepastian tentang keamanan dalam terminologi kita aman dalam aspek manfaat dan akibat yang dikeluarkan oleh BPOM dan aman dalam aspek kehalalan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia," jelas Yuri.
Kelompok ini yang Diutamakan untuk Divaksinasi
Yurianto melanjutkan, dalam melakukan vaksinasi tahap awal ini Kemenkes telah menyusun kelompok yang paling rentan terpapar virus corona.
Pertama, adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 dan tenaga laboratorium yang terlibat dalam pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19.
Kedua, adalah petugas pelayanan publik di fasilitas umum seperti bandara, stasiun, dan puskesmas serta aparat TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menjalankan penegakan protokol kesehatan.