Sambangi RSPAD, Haji Lulung Sebut Kondisi Hamzah Haz dalam Keadaan Baik
Haji Lulung yang merupakan mantan kader PPP itu datang menjenguk setelah dihubungi pihak keluarga Hamzah Haz sebelumnya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PAN Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung menjenguk Wakil Presiden ke-9 RI yang juga mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Haji Lulung yang merupakan mantan kader PPP itu datang menjenguk setelah dihubungi pihak keluarga Hamzah Haz sebelumnya.
"Keluarganya Pak Hamzah juga sudah dua hari ini menghubungi saya mungkin ada amanah untuk saya karena beliau minta dijemput saya tapi memang kalau orang tua sedang sakit ya wajib anak-anak kita bisa menengok," ungkap Haji Lulung.
Baca juga: Istana Bantah Kabar Hamzah Haz Meninggal, Kondisinya Sudah Stabil
Haji Lulung mengungkapkan, Hamzah Haz dalam keadaan baik, meski dirinya tidak bisa berkomunikasi secara langsung.
Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia berdoa untuk kesembuhan putra asal Ketapang, Kalimantan Barat itu.
Baca juga: Kabar Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz Tutup Usia Hoaks
"Hari ini tentunya sama-sama kita mendoakan beliau agar beliau diberikan kesehatan," ujarnya.
Adapun Hamzah Haz dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, sejak 15 Oktober lalu.
Diketahui, tokoh Nahdlatul Ulama tersebut menderita gangguan fungsi organ karena faktor usia.
Jejak rekam Hamzah Haz yakni sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada periode 2001-2004.
Baca juga: Wasekjen PPP Soal Kondisi Hamzah Haz: Kesadarannya Menurun, Mohon Doanya
Sebelum menjadi Wapres, Hamzah mengisi pos sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan dalam Kabinet Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Selain itu, tokoh bangsa berusia 80 tahun itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari 1998 hingga 2007.