Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Sains Interdisipliner

Haris Gunawan mengatakan para ilmuwan membuka diri untuk membuat terobosan sains bagi restorasi gambut.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Sains Interdisipliner
KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO
Ilustrasi lahan gambut 

"Penyekatan kanal akan mereduksi oksidasi bahan organik yang bisa menurunkan respirasi heterotrofik," ujar dia.

Sementara itu, Koordinator Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Riau, Dr Sigit Sutikno berpendapat, penggunaan sekat kanal bisa menahan air agar tidak keluar dari kubah gambut.

"Sekat kanal berfungsi menjaga air agar tidak overdraine," ucap Sigit.

Dengan penggunaan sekat kanal, risiko kebakaran dapat dikurangi. Meski demikian, dia memunculkan pertanyaan bagi para peneliti.

"Kalau di sungai ada one river one plan one integrated management, tapi dalam kesatuan hidrologis gambut (KHG) bagaimana?" kata dia.

Dia berharap, proses restorasi ini dapat dipantau secara kontinyu dengan memperhatikan kelembabannya. "Penyekatan kanal terbukti efektif untuk menaikan tinggi muka air (TMA) di lahan gambut pada radius hingga 170-230 meter dari kanal, radius penyekatan kanal bisa lebih besar atau lebih kecil," ucap dia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas