Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Bikin Formulasi Pencegahan Penularan Covid-19 di TPS

Dalam formulir C6 atau undangan pencoblosan, KPU mencantumkan jam kedatangan pemilih ke TPS.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KPU Bikin Formulasi Pencegahan Penularan Covid-19 di TPS
Ist
Pelaksana harian Ketua KPU Ilham Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah membuat formulasi pencegahan penularan Covid-19 di tempat pemungutan suara (TPS).

Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU RI, Ilham Saputra menjelaskan beberapa hal yang diatur meliputi jumlah pemilih per TPS dikurangi dari 800 menjadi 500 saja.

"Kami turunkan menjadi 500 pemilih," kata Ilham dalam diskusi virtual Iluni UI, Jumat (23/10/2020).

Kemudian KPU juga mengatur kedatangan pemilih ke TPS  lewat pembagian jadwal pencoblosan.

Baca juga: Pimpinan Komisi II DPR: Kualitas Demokrasi di Pilkada 2020 Pasti Memburuk

Dalam formulir C6 atau undangan pencoblosan, KPU mencantumkan jam kedatangan pemilih ke TPS.

Pembagian jam pemilihan itu dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya waktu puncak kepadatan yang umumnya terjadi di TPS.

"Pengaturan kedatangan, formulir C6 itu akan kita berikan jam agar masyarakat datang secara berkala. Jadi tidak seperti pengalaman pilkada atau pemilu sebelumnya, orang itu datang ada peak sistemnya. Biasanya rame-ramenya jam 10-11 ketika urusan domestik di rumah sudah selesai," jelas dia.

BERITA REKOMENDASI

Selanjutnya saat pemilih akan memasuki TPS, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Mereka yang bersuhu 37,3 derajat akan mencoblos di bilik khusus yang ditutup plastik. Bilik itu diletakkan pada sisi pojok TPS.

Sebelum mencoblos pemilih juga akan diberikan petugas TPS sarung tangan sekali pakai.

Dikenakan saat mencoblos di bilik suara.

Setelah rampung melaksanakan hak konstitusionalnya, pemilih kemudian berjalan ke meja tinta sebagai penanda yang bersangkutan sudah memilih.


Jika biasanya jari dicelupkan ke botol tinta, KPU mengubahnya dengan cara meneteskan tinta ke jari pemilih.

"Alat coblos kita semprot dengan alkohol, sarung tangan sekali pakai kita berikan ke pemilih. Cuci tangan portabel ada di pintu masuk dan keluar. Antrenya 1 meter. Dilarang berdekatan, bersalaman dan tintanya menggunakan tinta tetes," pungkas Ilham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas