Airlangga : Tantangan Utama Pemerintah Adalah Masalah Pengangguran dan Kemiskinan
Pengangguran kata Airlangga Hartarto setiap tahunnya mencapai 6,9 juta orang, dengan angkatan muda yang masuk SMA, SMK, Universitas ada 2,9 juta orang
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tantangan utama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sekarang adalah mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
Pengangguran kata Airlangga setiap tahunnya mencapai 6,9 juta orang, dengan angkatan muda yang masuk SMA, SMK, Universitas ada 2,9 juta orang.
"Dan mereka yang terkena PHK gara-gara pandemi ada 3,5 juta orang, sehingga butuh lapangan kerja baru 13,4 juta," kata Airlangga dalam dialog di TVRI, Minggu(25/10/2020).
Baca juga: Suami Pengangguran, IRT di Luwu Timur Jualan Sabu
Baca juga: Ekonom Indef: Pelajar Ikut Demonstrasi karena Tingkat Pengangguran Tinggi
Menurut Airlangga, masalah pengangguran menjadi sangat penting karena dapat menimbulkan kemiskinan.
Tanpa adanya serapan tenaga kerja, maka tingkat kemiskinan akan meningkat.
Oleh Karena itu pemerintah saat ini fokus dalam memperluas lapangan pekerjaan.
"Jadi itu tantangan utamanya butuh pekerjaan, dan dari situ (masalah lapangan kerja) bisa menimbulkan tingkat kemiskinan meningkat," ungkapnya.
Selain berupaya meningkatkan lapangan pekerjaan di tengah gelombang Pandemi, pemerintah juga menurut Airlangga menggulirkan bantuan sosial kepada masyarakat yang jumlahnya pada 2020 mencapai Rp 695,2 triliun.
Bantuan sosial tersebut kembali akan dikucurkan pada tahun depan sebesar RP 372,3 triliun.
Dengan demikian daya beli masyarakat yang menurun akibat Pandemi Covid-19, dapat terbantu dengan adanya bantuan sosial.
"Jadi daya beli masyarakat yang menurun diganjel perlindungan sosial," pungkasnya.