Indonesia dan Jepang Godok Kesepakatan Perjalanan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengunjungi Indonesia belum lama ini dalam rangka membicarakan sejumlah kesepakatan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengunjungi Indonesia belum lama ini.
Direktur Asia Timur dan Pasifik, Santo Darmosumarto mengatakan kunjungan PM Jepang menegaskan arti penting Indonesia sebagai leader di Asia Tenggara bagi Jepang.
Sejumlah kesepakatan pun disepakati kedua negara, satu di antaranya terkait fasilitas perjalanan bisnis esensial.
"Sebelumnya, Jepang belum memberikan akses masuk untuk WNI selama pandemi, tapi mulai dilakukan sekarang dengan dibukanya akses bagi para pekerja," kata Santo dalam Re-Orient Webinar Series Kemlu RI episode 2, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Jepang-Amerika Serikat Gelar Latihan Militer Gabungan
Santo mengatakan kunjungan PM Jepang ke Indonesia secara simbolis menyatakan bahwa kedua pemimpin menekankan pentingnya kerja sama di masa pandemi Covid-19.
Termasuk persetujuan untuk mem fasilitas perjalanan esensial antar kedua negara tanpa karantina.
Namun, persetujuan tersebut masih dalam pembentukan dan membutuhkan koordinasi antara kedua negara.
"Indonesia dan Jepang melihat bahwa kita harus melakukan kerja sama dan bermitra. Jadi mengembangkan kemitraan, itulah yang diupayakan kedua pimpinan," katanya
Meskipun demikian, kerja sama tersebut tanpa mengesampingkan protokol kesehatan yang ditetapkan kedua negara untuk melindungi masyarakatnya.
Baca juga: Pertama Kali Ditangkap Pengendara Aori Unten Sepeda Jepang
Santo mengatakan kuota pekerja migran Indonesia (PMI) maupun pemagang dari Indonesia untuk bekerja di Jepang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Ini menjadi tantangan bagi kerja sama RI-Jepang, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
"Terkait kuota PMI di Jepang masih harus ditingkatkan, salah satunya juga dengan meningkatkan kapasitas SDM di Indonesia," ujarnya.
Rencananya care givers dan perawat akan segera masuk ke Jepang pada November 2020.